Bandung - persis.or.id, Persatuan Islam mulai mendistribusikan para aktivis dakwah ke pedalaman Indonesia sejak 2012 lalu.
Dakwah di tengah masyarakat, khususnya di masyarakat yang jauh dari keramaian aktivitas jam'iyyah Persatuan Islam. Melalui para dai-dai yang menyebar di beberapa daerah pedalaman Persis berusaha mengukuhkan sayap dakwah demi kejayaan Islam di bumi Indonesia timur. Kerja dakwah di pedalaman, bukan perkara ringan.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, dakwah Islam berhadapan langsung dengan agama lain yang juga berkepentingan.Dakwah merupakan jalan yang panjang dan berkesinambungan dari zaman ke zaman.
Kompleksitas dakwah adalah seluruh aspek kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, Persatuan Islam bersama Pusat Zakat Umat (PZU) melalui Program Kafilah Du’at Persatuan Islam dan Program Umat Sholeh Sebar Dai ini berupaya mencetak mujahid dan mujtahid yang senantiasa bervisi dan bermisi dakwah menuju Islam kaffah disertai bekal keilmuan Islam yang mumpuni mencakup penguasaan ajaran-ajaran Islam dan kemampuan manajerial dan orientasi dakwah untuk kemudian disebarkan ke daerah-daerah yang belum tersentuh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Kafilah Du`at yang dikirimkan pada tahun 2017 ini berjumlah 12 orang, yang disebar di 8 daerah, diantaranya; Cibinong, Cianjur selatan, Magetan, Jawa Timur, Bengkulu, Gorontalo, Muara Teweh, Kalimantan Tengah, Malino, Sulawesi Selatan, Hamparan Perak, Sumatera Utara, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dua dari 12 da`i ini sudah menikah dan baru mempunyai anak, sehingga tugas dakwahnya sekaligus memboyong istri dan anaknya yang baru berusia beberapa bulan saja.
Dari kedelapan daerah ini, Pimpinan Pusat memilih 2 daerah baru yaitu, Muara Teweh, Kalimantan Tengah dan Magetan, Jawatimur. Sementara untuk daerah Kaltim dan Maluku, ditahun ini dipending terlebih dahulu. Program dakwah semacam ini memang tidak dapat dilaksanakan secara sektoral, melainkan harus melibatkan banyak pihak. Sebab, tugas dakwah akan lebih baik dan lebih ringan bila dipikul bersama.
Persatuan Islam yakin dengan mengirim du`at ke berbagai daerah akan mampu mengembangkan dakwah berbasis al-Quran dan as-Sunnah. Selain memberikan pengalaman kepada para da`i, program ini juga tentu saja akan sangat membantu perkembangan jam`iyyah Persis di berbagai pelosok Indonesia.
“Dimasa yang akan datang mudah-mudahan program seperti ini menjadi satu program khusus yang ditangani secara mandiri oleh sebuah lembaga di Persis yang melibatkan berbagai potensi lintas otonom dan lembaga di Persis hingga percepatan dakwah yang merupakan tugas utama Persis dapat dilakukan, terutama untuk daerah-daerah yang baru dibuka, sekecil apapun dukungan dan bantuan dari ikhwatu ieman sekalian akan sangat membantu tugas dakwah yang diemban oleh Peserta Kafilah Duat Angkatan ke VI ini”, papar KH. Zae Nandang, bidang dakwah PP. Persis. (/RN)