Madura, persis.or.id — Senin, 30 Juni 2025, rombongan PP PERSIS tiba di Pulau Madura dalam rangkaian kegiatan Nadwah Jamiyah. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PP PERSIS, Ustaz Dr. H. Jeje Zaenudin, M.Ag., didampingi sejumlah tasykil lainnya.
Turut serta dalam rombongan, Ketua Bidang Jamiyah (Bidjam) H. Salam Russyad, Lc., Sekretaris Bidjam H. Erdian, S.Ag., Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi H. Beben Mubarok, M.A., Sekretaris Bidang Dakwah (Bidak) Dr. H. Deni Solehudin, M.Si., Ketua Bidgar Dakwah Daerah Terpencil (D2T) Dr. Yusup Tajri, serta Ketua dan Sekretaris PW PERSIS Jawa Timur, Ustaz H. Suud Hasanudin, M.Phil., dan Ustaz Adi bin Hadi, M.A.
Kegiatan pertama dalam Nadwah Jamiyah ini adalah kunjungan dan silaturahmi ke Ma’had Al-Ittihad Al-Islami, Camplong, Sampang, Madura. Pesantren ini didirikan pada tahun 1992 oleh H. Ahmad Sutarjo dan kini diasuh oleh Dr. Ahmad Junaidi, Lc., M.A. Rombongan tiba tepat waktu salat Zuhur dan disambut hangat oleh pimpinan pesantren bersama jajaran pengasuh lainnya, seperti Ustaz Mughni Musa, Lc., Ustaz Chairul Anam, Lc., Ustaz Azhari Rangkuti, Lc., dan Ustaz Imam Hasanuddin.
Usai salat Asar, rombongan melanjutkan kunjungan ke PD PERSIS Pamekasan. Ketua PD PERSIS Pamekasan, Ustaz Mursalin, beserta Ustaz Moh. Kuddus, Ustaz Muhari, dan Bapak Muzanni menyambut hangat kehadiran para tasykil. Selain pembinaan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan beberapa alumni pesantren PERSIS.
Setelah Magrib, rombongan tiba di PD PERSIS Sumenep yang disambut dengan antusias oleh para pengurus daerah. Ketua PD, Ustaz Taufik, bersama para tokoh seperti Ustaz Sanin, Ustaz Juri, dan Ustaz Yusup turut hadir dalam sesi pembinaan yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Dalam rangkaian pembinaan tersebut, Ketua Umum PP PERSIS, Ustaz Jeje, menyampaikan beberapa poin penting:
- Pentingnya menjaga kesinambungan pertemuan tatap muka sebagai penguat ukhuwah dan silaturahmi, terutama di era digital yang serba cepat.
- Nadwah ini sebagai wahana identifikasi potensi dakwah yang harus segera ditindaklanjuti di lapangan dengan langkah-langkah konkret.
- Menegaskan pentingnya pencapaian standar minimal mesin jamiyah berupa keberadaan markaz, masjid, dan madrasah di setiap wilayah dakwah PERSIS.
“Di zaman yang serba canggih ini, memang pertemuan dapat dilakukan melalui media. Namun, ruh dan faidah dari pertemuan tatap muka tidak dapat digantikan. Karenanya, pertemuan seperti ini harus terus dihidupkan,” ujar Ustaz Jeje.
Kegiatan Nadwah Jamiyah di Madura ini menjadi momentum penting dalam memperkuat jaringan organisasi dan dakwah PERSIS di wilayah timur Indonesia.
BACA JUGA: Nadwah Jam'iyyah Ke Lampung, Beserta Penyerahan Dokumen Tanah Wakaf Ke PP Persis