Puluhan Organisasi Islam Gelar Tabligh Akbar Anti Pemurtadan
oleh Reporter
•
27 September 2016 | 07:54
Bandung - persis.or.id, Lebih dari 30 Ormas dan Elemen Umat Islam gelar Tabligh Akbar di Masjid Istiqamah, Bandung (25/9/2016). Hadir sebagai pembicara adalah Dr.Abdul Chair Ramadhan.SH.MH.MM, Komisi Hukum dan Undang-Undang MUI Pusat, Mantan Pendeta Dr.Bernard Abdul Jabbar, Sekjen Komisi Nasional Anti Pemurtadan, dan Muhammad Roinul Balad, Sekretaris Dewan Dakwah Jawa Barat.
Acara yang diinisiasi Pembela Ahlu Sunnah (PAS) ini merupakan respons umat Islam Jawa Barat terhadap segala bentuk pemurtadan yang terjadi. Salah satu indikasinya, usai acara, ratusan jamaah menandatangani penolakannya terhadap gerakan Kristenisasi, ajaran Ahmadiyah, dan Syi'ah.
Muhammad Roinul Balad, pembicara pertama dalam acara tersebut mengajak Umat agar waspada terhadap aliran-aliran sesat seperti Ahmadiyah. Karena menurutnya, Ahmadiyah merangkul kelompok munkar lainnya. "Ahmadiyah merangkul kelompok munkar lainnya, Syi'ah dan Misionaris Kristen di antaranya," jelas Balad
"Deklarasi Sancang adalah buktinya. Dalam acara itu Syi'ah dan misionaris kristen turut hadir," lanjut Balad. Masih menurutnya, Ahmadiyah maupun kelompok sesat lainnya, selalu menjadikan isu toleransi sebagai peredam gerakan ahlu sunnah. "Mereka bergandengan dengan para pegiat HAM, mereka selalu tuduh kita intoleran, melanggar HAM, bahkan sering sebut kita radikal," ungkap Balad.
Senada dengan Muhammad Roinul Balad, Abdul Choir mengungkapkan hasil analisisnya tentang Syi'ah yang juga menjadikan isu HAM dan toleransi sebagai modus. Ia mengatakan, "Mereka (Syi'ah dan Ahmadiyah, red) selalu menjadikan toleransi sebagai alat untuk meredam gerakan kita."
"Mereka mendatangi pemerintah dan memberi masukan agar menghentikan eksistensi kita (umat islam, red) dalam melakukan nahyi munkar, karena dianggap tindak radikalisme," lanjut Abdul.
Terakhir, sebagai pembicara ketiga, mantan pendeta Bernard Abdul Jabbar menyampaikan data-data tentang fakta kristenisasi di Jawa Barat. "Indonesia adalah ladang yang baik untuk memanen. Indonesia adalah target kristenisasi no.2 di dunia, dan no.1 di Asia Pasifik. Sedangkan Jawa Barat adalah target utama di Indonesia," jelas Bernard. (/HL)