Putri Sang Proklamator itu kini Layak Disebut Sang Provokator ?

oleh Reporter

03 April 2018 | 16:17

Di tengah hiruk pikuk nya Bangsa Indonesia menghadapi tahun politik, tiba-tiba beredar video puisi Sukmawati Soekarnoputri, yang tidak hanya membuat gerah banyak orang, tapi juga membuat marah umat Islam. Bagaimana tidak, beberapa bait puisi itu, jelas-jelas berbau sara, provokatif, dan melukai umat Islam. Dia ungkap, dalam bait puisinya yang berjudul, "Ibu Indonesia" itu. Inilah kutipan aslinya: Ibu Indonesia —---- Aku tak tahu Syariat Islam Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu Gerai tekukan rambutnya suci Sesuci kain pembungkus ujudmu Rasa ciptanya sangatlah beraneka Menyatu dengan kodrat alam sekitar Jari jemarinya berbau getah hutan Peluh tersentuh angin laut Lihatlah ibu Indonesia Saat penglihatanmu semakin asing Supaya kau dapat mengingat Kecantikan asli dari bangsamu Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok Lebih merdu dari alunan adzan mu Gemulai gerak tarinya adalah ibadah Semurni irama puja kepada Illahi Nafas doanya berpadu cipta Helai demi helai benang tertenun Lelehan demi lelehan damar mengalun Canting menggores ayat ayat alam surgawi Pandanglah Ibu Indonesia Saat pandanganmu semakin pudar Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. —------ Beberapa bait puisi tadi menunjukkan sebuah kebencian pada umat mayoritas di negeri ini, juga ungkapan kejujuran, bahwa dia tidak tahu syari'at Islam. Sebagai seorang muslim, bila memang tidak tahu tentang syari'at Islam, belajar lah, bukan malah "murang-maring" yang diungkap dalam bait puisi. Tidak ada kata terlambat buat belajar hatta untuk dia yang sudah beruban. Tapi bila memang dia berpura-pura tidak tahu dan berniat menebar kebencian, tunggu lah adzab Allah di dunia serta akhirat kelak. Kata-kata mu kualitas dirimu. Putri Sang Proklamator itu kini layak disebut Sang Provokator, bila tidak segera bertobat dan menyampaikan permohonan ma'af. Akhirnya, kami do'akan, mudah-mudahan Ibu segera mendapatkan hidayah dan juga husnul khatimah. Aamiin. *** Oleh: Imas Karyamah M, Pd., Dosen STAI Persatuan Islam Bandung.
Reporter: Reporter Editor: admin