Bandung, persis.or.id – Sisi pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah juga mendapatkan imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi pada sekitar tiga tahun ini. Dengan semangat memperbaiki kinerja dan juga beradaptasi dengan pemulihan pasca pandemi, Pusan Zakat Umat (PZU) melaksanakan kembali Rapat Kerja Nasional (Rakornas).
Ini adalah penyelenggarakaan Rakornas yang kedua, dan merupakan pengganti kegiatan Musykernas (Musyawarah Kerja Nasional). Digelar pada Selasa-Rabu (25-26/01/2022) di Hotel Antik Soreang Kabupaten Bandung, Rakornas kali ini mengusung tema "Konsolidasi dan Penguatan, Peluang serta Tantangan Gerakan Zakat ke Depan.”
Dengan tujuan untuk menyadarkan wajibnya zakat pada masyarakat, Rakornas tersebut dihadiri oleh semua amilin PZU Pusat, Kantor Perwakilan, Kantor Layanan, dan Kantor Layanan Pembantu yang diwakili oleh satu orảng karena masih dalam masa pendemi.
Selain itu, ada juga perwakilan dari semua keluarga besar PERSIS dan juga otonom, di antaranya dari Pimpinan Pusat (PP) PERSIS, PP PERSISTRI, PP Pemuda PERSIS, PP Pemudi PERSIS, PP Ikatan Pelajar PERSIS (IPP), dan PP Ikatan Pelajar PERSIS Putri (IPPI).
Dalam sambutannya, Ketua OC Rakornas Barman Wahidatan mengatakan, ada momen khusus yang juga ikut melandasi Rakornas kali ini. "Dengan spirit pasca audit syari'ah lembaga, Rakornas tahun ini adalah momentum konsolidasi dan penguatan lembaga dalam menghadapi tantangan dan peluang gerakan zakat ke depan," ungkapnya dalam rilis yang diterima persis.or.id.
Penyelenggaaan Musykernas dan Rakornas ini menjadi bukti bahwa PZU sebagai salah satu lembaga zakat nasional terus berusaha memberikan yang terbaik untuk umat, memberikan secercah kebahagiaan untuk umat.
“Dan tentunya Semoga kegiatan ini memberi inspirasi dan motivasi bagi seluruh amilin Pusat Zakat Umat baik pusat, perwakilan, kantor, layanan dan layanan pembantu. Dan ke depannya dapat lebih semangat membantu umat,” harapnya.
Mengenai penguatan lembaga, Direktur Utama PZU Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan M.Ag menuturkan mengenai pentingnya pentingnya laporan keuangan yang auditable. “Laporan konsolidasi keuangan yang bisa diaudit adalah catatan penting tahun ini. Kita berkomitmen untuk membuat laporan bulanan dan tahunan,” terangnya.
Sekretaris Umum PP PERSIS Dr. H. Haris yang memberi sambutan sekaligus membuka acara menilai bahwa PZU memerankan peran yang sangat baik. Dan kondisi saat ini merupakan lahan amal sholeh bagi PZU karena banyak juga yang terkena dampaknya.
“Kita harus sinergi bukan hanya dalam aksi, tapi juga dalam administrasi. PZU dapat banyak membuat program-program yang bisa menebar kebermanfaatan bagi umat,” jelasnya.
Setelah pembukaan, digelar pula dengan pemaparan ilmiah dengan keynote speech Drs. H. Tarmizi Tohor M.A selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kemenag RI. Selanjutnya terdapat pemberian materi tentang Audit Syariah Kemenag RI dan Upgrading Fundrising oleh Prof. Sigit Iko.
(RLS/FAR)