Rihlah Tarbawiyah Guru Pesantren Persis Putri

oleh Reporter

29 Juli 2018 | 04:41

Lazimnya kegiatan edukasi biasanya secara formal dilakukan di ruang kelas. Guru memberikan pengajaran kepada murid-muridnya sesuai jadwal bukan di hari libur.

Namun kali ini beda. Sekira 35 guru putri di saat libur Jum'at justru melakukan aktivitas edukasi. Ini memang lain, "Kita juga butuh belajar sekaligus bersantai bersama", ungkap Dalilah Faiz selaku penanggungjawab kegiatan.

"Biasanya kita mengajar, sekarang kita yang belajar", lanjutnya. Dengan konsep Fun Education, kegiatan dilakukan Jum'at, 27 Juli 2018 di Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang.

Sekilas Desa Wisata ini telah dirintis sejak 2010 itu digagas kelompok sadar wisata yang digawangi anak-anak muda desa setempat.

Konsep edukasi yang menjadi pilar utama desa wisata ini. Namun seiring dengan perkembangannya, sejak akhir 2016 "Kami konsep cafe sawah", ungkap Dedi kepada persis.or.id di sela-sela membimbing pengunjung menuju area petik strawberry.

Guru pesantren Persis Bangil pun yang mengikuti acara ini didominasi kalangan ustadzah. Mereka antusias mengikuti proses pembibitan tanaman strawberry, penanaman, perawatan, dan pemanenan.

Bagaimana dengan kegiatan ini tentu mengundang berbagai komentar. Pengalaman seperti ini, "Membuat kami semangat mengajar", komentar Ustadzah Asyaratun Mukarramah, S. Pd. I. yang ketika rihlah mengajak serta suami dan anaknya.

Suasana rihlah dinilai tak ubahnya family gathering yang santai dan menyenangkan.

Edukasi berikutnya melihat proses olahan susu sapi karya Bunda Ani, warga desa Pujon Kudul yang terampil mengolah bahan dasar susu sapi menjadi aneka panganan sehat.

Para guru pun diajak mengunjungi peternakan, praktik memerah, dan menyaksikan proses penampungan susu untuk diolah kembali. Hasil olahan itu dibuat jajanan beraneka macam mulai es lilin, stik susu, krupuk susu, dodol susu, dan lain sebagainya.

Mereka mendisplay di showroom Bunda Ani dilengkapi dengan sejumlah hasil kerajinan tangan warga desa yang berbasis bahan bambu dan kayu.

"Hari itu menjadi kegembiraan untuk para guru agar semakin semangat mengajar", ungkap Ustadz Bambang Priyono, S. Si., selaku kepala Madrasah Aliyah Persis 1 Bangil. (/NAS)

Reporter: Reporter Editor: admin