Sejumlah Jasad Pengungsi Ditemukan Membeku di Dekat Perbatasan Lebanon – Syiria.

oleh Reporter

21 Januari 2018 | 16:05

Sebagaimana disampaikan oleh tentara Lebanon, sembilan jasad pengungsi Syiria yang menyeberang masuk ke Lebanon ditemukan membeku di wilayah pegunungan yang berada dekat dengan perbatasan dengan Syiria. Pihak militer dalam sebuah pernyataannya menyampaikan bahwa jasad para pengungsi tersebut ditemukan pada rute yang biasa digunakan untuk menyelundupkan manusia pada hari jum’at dinihari lalu tidak lama setelah badai salju menerpa wilayah Masnaa, di mana area terbesar penyeberangan perbatasan Lebanon dan Syiria berada. Enam orang pengungsi Syiria lainnya dapat diselamatkan oleh tentara Lebanon, namun salah satu dari mereka meninggal tidak lama kemudian di rumah sakit disebabkan frostbite, radang karena suhu dingin yang menyebabkan jaringan tubuh membeku dan rusak. Seluruh jasad dibawa ke beberapa rumah sakit di area tersebut, dan pihak tentara terus melakukan pencarian para pengungsi lain yang terperangkap salju, guna dapat mengevakuasi dan memberikan penanganan medis kepada mereka. Identitas para para pengungsi Syiria belum dikenali. Menurut sejumlah laporan, di antara pengungsi yang meninggal terdapat seorang anak kecil. Temperatur menurun tajam pada hari jum’at lalu tepat ketika badai menghantam perbatasan Syiria Lebanon, menyebabkan bertambahnya beban kesulitan yang dialami oleh kurang lebih 375.000 pengungsi yang hidup di tenda-tenda sementara di lembah Bekaa, 60 Km dari Masnaa. Koresponden Al Jazeera yang melaporkan langsung dari sana, Zeina Khodr menyatakan bahwa para pengungsi Syiria “menghadapi banyak tantangan selama beberapa bulan musim dingin ini. Mereka tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari lembaran plastik yang tidak banyak membantu mereka untuk berlindung dari cuaca dingin dan hujan,” ujarnya. Hammadi Chelbi, seorang pengungsi Syiria yang telah tinggal di lembah Bekaa semenjak ia meninggalkan negerinya di tahun pertama konflik Syiria terjadi, menyampaikan bahwa ia dan keluarganya hidup dalam penderitaan tak terperi. “Yang kami miliki hanya kepedihan, sakit dan penderitaan. Kami tidak punya apa-apa lagi,” ujarnya. Ada satu juta pengungsi Syiria yang terdaftar secara resmi di Lebanon, namun sejumlah pejabat pemerintah memperkirakan bahwa angka tersebut mendekati 1.5 juta jiwa. UNHCR menyatakan bahwa mereka tidak memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membantu para pengungsi Syiria yang berada di Lebanon di saat musim dingin yang ekstrem ini. (Al Jazeera dan dialih bahasakan oleh Lukman).
Reporter: Reporter Editor: admin