Bandung, persis.or.id – Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAI PERSIS) Bandung melaksanakan studium generale dengan menghadirkan Prof. Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun selaku Minister Counsellor (Education), dari Atase Pendidikan Kedubes Malaysia, Rabu (16/02/22).
Acara yang menyuguhkan tema “Peluang Kerjasama Pendidikan Antara STAI PERSIS Bandung Dengan Perguruan Tinggi di Malaysia” tersebut merupakan kerja sama STAI PERSIS Bandung dengan Bidang Garapan Hubungan Luar Negeri PP PERSIS.
Diselenggarakan di aula Ma'had Al-Jami'ah serta disiarkan secara langsung melalui channel YouTube STAIPI BANDUNG Official, stadium generale dihadiri oleh unsur PP PERSIS Bidang Garapan Hubungan Luar Negeri Yusuf Burhanudin, Lc., M.Pd., seluruh dosen STAI PERSIS Bandung, serta mahasiswa dan mahasiswi semester delapan dari seluruh program studi.
Ketua STAI PERSIS Bandung Dr. H. Nurmawan, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan, agenda ini difokuskan kepada dua hal, yaitu aspek pertukaran mahasiswa dan aspek akademik yang mencakup penelitian dan publikasi ilmiah.
“Pada hari ini, saya mengharapkan Prof. Madya Dr. Mior Harris bin Mior Harun membuka keran untuk peluang itu. Dan pada saat yang bersamaan, STAI PERSIS Bandung pun menerima pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Malaysia untuk kuliah di STAI PERSIS Bandung,” ungkapnya .
Lebih lanjut Dr. Nurmawan berharap, kerja sama juga dapat dilakukan pada bidang penelitian dan publikasi ilmiah.
“Diharapkan adanya kerjasama yang saling mendukung, karena salah satu bentuk eksistensi sebuah perguruan tinggi itu adalah di bidang penelitian dan publikasi ilmiah,” tuturnya.
Sementara itu dalam orasinya, Prof. Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun menyampaikan, bahwa peluang kerjasama antara STAI Persis Bandung dengan Perguruan Tinggi di Malaysia di berbagai aspek sangat terbuka.
Beliau menekankan bahwa kerja sama yang harus dibangun dengan perguruan tinggi di Malayasia adalah perguruan tinggi yang setara. Sehingga, antar perguruan tinggi tersebut merasa saling membutuhkan dan saling mendorong.
“Salah satu hal terpenting belajar di luar negeri itu adalah memperoleh pengalaman, real life. Kesempatan untuk pertukaran pelajar, ataupun melanjutkan studi ke Malaysia terbuka sangat lebar, untuk menimba pengalaman global,” katanya.
Ia pun menyoroti kemampuan berbahasa yang harus dipersiapkan ketika akan melanjutkan pertukaran pelajar.
“Kuncinya adalah penguasaan Bahasa Inggris,” jelasnya.
Ia pun sangat berharap studium generale ini ditindaklanjuti dengan cepat. Sehingga, tercipta program-program riil yang dapat dilaksanakan. Menurutnya, baik mahasiswa, pimpinan, maupun Bidang Garangan Hubungan Luar Negeri PP PERSIS harus betul-betul serius menindaklanjuti hasil pertemuan ini.
Meskipun dalam suasana libur semester, tetapi studium generale tersebut dihadiri dosen dan mahasiswa dengan sangat antusias. Hal itu ditandai dengn diskusi dan berbagai pertanyaan yang datang, baik dari mahasiswa maupun dosen.
Dengan acara ini, STAI Persis Bandung diharapkan tidak hanya dikenal secara nasional saja, tetapi dapat merambah dunia Internasional.
(STAI PERSIS/dh)