Ini adalah kandang sapi milik TK Persis Samirono . Sangat sederhana, khas kandang tradisional. Dindingnya dari bambu, bukan tembok. Kuncinya hanya palang kayu. Sebuah pertanda bahwa disini aman. Jarang sekali terjadi pencurian sapi. Karena hampir tiap rumah warga pastilah memelihara sapi atau kambing.
Jika engkau berjalan-jalan ke area Kopeng-Merbabu, pasti engkau akan menjumpai beberapa patung sapi. Sebuah pertanda bahwa sapi adalah roda utama penggerak perekonomian di pegunungan nan cantik ini. Bahwa jika pemasaran susu terhambat, maka bisa dipastikan Merbabu akan oleng.
Itulah mengapa kami berusaha bersuara menyampaikan isi hati para peternak. Karena kami faham betul kondisi mereka. Bahwa tonggak utama Merbabu adalah sapi dan sayur. Sekali badai menghantam susu segar, maka ribuan peternak sapi akan menangis.
Sewaktu terjadi tragedi pembuangan susu segar, kami semua berduka. Memang TK Persis tak mengalami dampak sama sekali. Meskipun saat itu KUD tidak menerima setoran, tapi kami tetap bisa memasarkan. Karena ada seorang dokter yang baik hati mau membeli susu segar kami. Tapi bagaimana dengan nasib puluhan ribu peternak lainnya? Kami bukanlah manusia egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Kami senasib sepenanggungan.
Ketika tulisan tentang susu viral, kami sangat bahagia. Berharap bisa sampai kepada pemegang kebijakan. Karena biasanya segala sesuatu yang viral akan cepat direspon. Sebuah rumus yang difahami oleh seluruh netizen.
Dan ketika hari ini mendengar kabar bahwa Menteri Pertanian mengeluarkan kebijakan untuk menahan ijin impor terhadap 5 perusahaan IPS (Industri Pengolahan Susu), rasanya bahagia sekali. Bagai semilir angin di panas terik. Berharap dengan adanya kebijakan ini akan berimbas kepada meningkatnya penerimaan IPS terhadap susu lokal. Berimbas pada semakin besarnya jatah kuota susu lokal di setiap pabrik susu.
Tentu saja kebijakan ini juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas susu lokal. Karena hanya susu kualitas tinggi saja yang bisa lolos masuk ke KUD. Untuk selanjutnya disetor ke pabrik.
Dari kasus pembuangan ratusan liter susu ini membuat para peternak tersadar untuk semakin menjaga kualitas susunya.
Tak dipungkiri bahwa selama ini ada beberapa peternak nakal. Mereka mencampur susu segar dengan air. Sehingga kualitasnya jelek.
Bagi lidah area Merbabu, tentu bisa membedakan antara susu murni dengan susu campuran. Susu murni yang berkualitas tinggi itu sangat rendah kandungan airnya. Warnanya putih kekuningan, bukan putih salju. Aromanya khas creamy, tidak berbau asam ataupun amis. Serta teksturnya kental, tidak pecah ataupun menggumpal. Rasanya juga gurih nan legit. Tanpa dicampuri gula pun sudah terasa nikmat.
Susu segar Merbabu terkenal berkualitas tinggi. Itulah mengapa banyak pihak yang menyayangkan aksi pembuangan susu ratusan liter. Memang terlihat mubazir dan banyak pihak yang menyalahkan. Sampai saya menuliskan alasan dibalik tragedi ini dengan emosi. Dan ternyata sangat viral. Karena saya menulis dengan sepenuh hati dan sepenuh penghayatan. Benar-benar dari lubuk hati terdalam.
Dan ternyata aksi pembuangan susu itu memiliki multiple effect yang bagus. Sampai akhirnya Mentan turun tangan langsung.
Semoga ke depannya tak ada lagi tragedi penolakan susu lokal. Dan semoga IPS memperbesar prosentase kuota susu lokal di setiap pabrik. Agar peternak lokal bisa tersenyum bahagia.
Sumber: Facebook Widi Astuti
BACA JUGA: Dian, Gadis Lereng Merbabu Kembali ke Pangkuan Islam di Hadapan Mubalig PERSIS