Apakah tahmid pada khutbah kedua ada dalilnya?
PD PERSIS LAMPUNG UTARA
Khutbah kedua adalah khutbah sebagaimana umumnya. Rasulullah saw senantiasa memulai khutbahnya dengan tahmid dan tidak diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah saw memulai dengan kata-kata lainnya selain tamhid.
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ عَلَّمَنَا رَسُولُ اللهِ خُطْبَةَ الْحَاجَةِ الْحَمْدُ لِلَّهِ أَوْ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. رواه أحمد
Dari Abdullah bin Mas’ud, ia mengatakan: “Rasulullah saw mengajari kami khutbah hajat; Al-Hamdu lillah atau Innal hamda lillah…” (Segala puji milik Allah, kami memuji-Nya, kami memohon pertolongan-Nya, kami memohon ampunan-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejelekan-kejelekan diri kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak dapat siapa pun menyesatkan dia, dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak dapat siapa pun memberi petunjuk kepadanya. Kami bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhamad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya). H.r. Ahmad
Selanjutnya diterangkan dalam banyak hadits bahwa Rasulullah saw senantiasa memulai khutbah beliau dengan tahmid:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا فَتَحَ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى رَسُولِ اللهِ مَكَّةَ قَامَ رَسُولُ اللهِ فِيهِمْ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْفِيلَ ...."
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Ketika Allah swt memberikan kemenangan kepada Rasulullah saw atas kota Makkah, Rasulullah saw berdiri pada mereka, beliau bertahmid dan memuji Allah swt kemudian bersabda: “Sesungguhnya Allah swt menahan pasukan gajah dari Makkah…..” Sunan Abu Dawud, II : 2019.
فَقَامَ النَّبِىُّ عَلَى الْمِنْبَرِ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ مَا بَالُ الْعَامِلِ ..."
Maka Rasulullah saw berdiri di aas mimbar, lalu beliau bertahmid dan memuji Allah swt, kemudian besabda: “Mengapa para pekerja…” Sunan Abu Dawud, IV : 70 no. 2948.
Demikianlah Rasulullah saw senantiasa memulai semua khutbah beliau dengan tahmid.
Istifta Edisi Bulan Mei 2015