Tim PZU Pusat Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir
oleh Reporter
•
28 September 2016 | 09:40
GARUT - persis.or.id, Tim PZU Pusat yang diwakili oleh Angga Nugraha (Direktur Eksekutif), Aep Saefulloh (Direktur Penghimpunan) dan Deden Wiarna (staf Charity dan kemanusiaan) pada selasa (27/9) 2016 mengunjungi lokasi lokasi banjir yang ada dua kecamatan yang terdampak. Lokasi yang dikunjungi diantaranya adalah SMP 2 Banyuresmi yang beralamat di kp cikarokrok desa sukasenang kecamatan Banyuresmi kabupaten garut. Untuk lokasi kedua adalah kp cijambe desa sindanglaya kecamatan Karangpawitan kabupaten garut.
Berdasarkan hasil pantauan lapangan yang dilakukan tim mendapatkan data bahwa di SMP 2 Banyuresmi ini data data sekolah dalam keadaan rusak berat. Sarana prasarana yang rusak tersebut diantaranya ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang belajar hingga ruang guru.
Siti salah satu guru menyatakan bahwa kerusakan yang dialami SMP 2 Banyuresmi untuk kejadian banjir ini adalah yang terparah. Sarana sekolah yang kini tidak bisa lagi dipergunakan adalah alat alat MIPA di laboratorium, buku buku perpustakaan, data sekolah, ruang koperasi juga ruang UKS.
Meskipun dalam kejadian banjir ini tidak terdapat korban jiwa, namun ada 35 siswa siswi yang lokasi rumah terdampak banjir. Sehingga 35 anak tersebut tidak memiliki perlengkapan sekolah baik seragam, sepatu, tas dan lainnya. Untuk sementara sekolah melakukan proses KBM dengan kondisi seadanya hingga menunggu bantuan perlengkapan sarana prasarana penunjang lainnya.
Untuk di lokasi kedua yang dikunjungi tim PZU Pusat, jembatan satu satunya menuju kp cijambe desa sindanglaya kondisimya rusak dan putus. Tidak kurang dari 750 warga kini kesulitan alat transportasi. Namun pada saat melakukan kunjungan pihak pemerintah melalui BPBD sudah menyediakan alat tranportasi seperti perahu karet. Sementara masyarakat sekitar dengan cara gotong royong membuat satu unit rakit bambu guna dijadikan alat transportasi. Berdasarkan pantauan lapangan yang dilakukan masyarakat cijambe kini sudah bisa melakukan aktivitas karena alat tranportasi sudah ada meskipun untuk sementara. [Heri Kusmawan]