Bangil, persis.or.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) K.H. Dr. Jeje Zainudin, M. Ag. menyampaikan beberapa penekanan taujih dalam safari dakwah bersama tim Bidang Jamiyyah.
Bersama tim Bidang Jamiyyah yaitu Ketua Bidang Jamiyyah, Ustaz K.H. Salam Russyad, Lc, dan Bidgar Pengembangan Jamiyyah, Ustaz H. Muslim Nurdin, M. Hum, ketua umum melakukan pembinaan kejamiyyah di Pimpinan Wilayah (PW) PERSIS Jawa Timur (Jatim).
Kegiatan tersebut berlangsung pada Ahad, (30/07/2023) yang bertepatan dengan 12 Muharram 1445 H, dan dilaksanakan di Ruang Serbaguna Pesantren Persatuan Islam (PPI) Bangil di Pondok Putri.
Dalam taujih pengantarnya, Ustaz Jeje mengingatkan beberapa hal terkait dengan keberadaan jam'iyyah di Jatim.
“Jawa Timur memang bukan basis PERSIS. Akan tetapi, bukan berarti jam'iyyah PERSIS tidak bisa eksis dan berkembang di bagian timur Pulau Jawa ini," tegasnya.
Selain itu, Ustaz Jeje juga menjelaskan di hadapan para tasykil PW PERSIS Jatim dan beberapa Pimpinan Daerah (PD) yang hadir di sana, bahwa di oeriode ini terdapat sejumlah program yang telah dirumuskan dan disepakati dalam Musyawarah Kerja Nasional I.
“Setiap bidang memiliki sejumlah program yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Misalnya dalam hal pengembangan jamiyyah. Dituntut sejumlah hal yang harus dilakukan dan menjadi target," tuturnya.
Selain itu, dirinya juga memberi penekanan tentang akan hadirnya nuansa politik yang mulai dapat dirasakan.
“Tahun ini merupakan tahun politik. Terdapat sejumlah kader jamiyyah yang ikut berpartisipasi dalam kontestasi tersebut. Kami dari pimpinan pusat telah membuat tim siyasah yang mengatur kebijakan-kebijakan terkait hal tersebut,” ungkapnya.
Selanjutnya, pembinaan secara langsung dan teknis dilakukan oleh Ketua Bidang Jamiyyah (Kabidjam) dan Bidang Garapan Pengembangan Jamiyyah.
Pada awal paparannya, Kabidjam mengingatkan sejumlah prinsip dalam berjamiyyah, seperti komitmen dan loyalitas terhadap jamiyyah PERSIS.
Sementara itu, Bidgar Pengembangan Jamiyyah lebih fokus terhadap aspek managerial organisasi.
Hal-hal yang kemudian dikemukan lebih kepada monitoring dan evaluasi keorganisasian.
Mulai dari jumlah anggota, tasykil, hingga musyawarah-musyawarah yang dilakukan baik di level pimpinan wilayah maupun daerah.
Kegiatan pembinaan terlihat berjalan cukup hangat dan lancar. Terjadi dinamika antara PP, PW dan juga PD yang hadir.
Banyak hal yang dikemukakan, baik dari PW dan PD yang intinya untuk peningkatan mutu managerial jamiyyah di kemudian hari. (MN)
[]
Kontributor: Ustaz Muslim Nurdin
Editor: Fia Afifah