Samirono, Jawa Tengah, persis.or.id - Indonesia, Persatuan Islam (Persis) sebagai ormas yang terus mengupayakan misi penyebaran dakwah dan mengembalikan ajaran kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dalam hal ini Persis memiliki bagian-bagian otonom, salah satunya ialah Pimpinan Wilayah (PW) Persis Jawa Tengah. Pergerakan Persis di Jawa Tengah beriringan dengan terus adanya TK Persis 447 Samirono.
Menilik sejarah umumnya, TK Persis di Samirono berdiri atas tujuan mempertahankan aqidah umat Islam dan mengajak kembali yang telah keluar dari Islam. Hal ini terbukti nyata dengan adanya beberapa masyarakat desa Samirono yang kembali memeluk agama Islam setelah bertahun-tahun keluar darinya. Pada pelaksanaannya kembali kepada Islam semata karena Allah Swt, namun pada keadaannya TK Persis Samironolah yang menjadi wasilah adanya muallaf di Samirono.
Sejak tahun 2019 hingga sekarang (2024), TK Persis Samirono bergerak dibidang pendidikan. Secara otomatis ada dibawah naungan PP Persistri bidang garapan Tarbiyyah. Pada pelaksanaan kesehariannya, TK Persis Samirono dikelola oleh da'i yang ditugaskan di Samirono, Jawa Tengah. Yaitu Ustazah Ai Siti Nurma'ripah, S.Ag; bersama Ustazah Lani Lasna Ulhaq, S. Ag. Atas izin Allah sekarang TK Persis Samirono juga dikelola oleh penduduk lokal, sebagai wujud pemberdayaan SDM demi kemandirian dakwah.
Lembaga pendidikan TK adalah salah satu peluang terbesar para misionaris melakukan kristenisasi. Maka TK Persis Samirono hadir sebagai penyangkal paham-paham penyimpang tersebut. Dan selalu mengupayakan penguatan aqidah terhadap peserta didiknya. Alih-alih TK ini memiliki sistem sekolah gratis 100%, namun ilmu dan kualitas yang disuguhkan terhadap peserta didik tidak gratis. Hal ini tengah diucapkan langsung oleh tokoh masyarakat, Ngasmin namanya (Sabtu, 24/08/2024).
Pada tahun ajaran 2024 ini peserta didik TK Persis Samirono terdapat 35 siswa, dengan rincian TK A (19 anak) dan TK B (16 anak). Dalam hal ini para pengajar yang mengemban amanah di TK Persis terus mengupayan kualitas pengajaran terbaik. "Saya sangat bersyukur adanya TK Persis Samirono ini, TK ini gratis dan berkualitas sehingga saya tidak ragu menyekolahkan anak saya disini ketimbang harus masuk ke sekolah kristen Efata itu", Ucap salah satu wali murid.
Tak hanya pendidikan, Kafilah Du'at yang bertugas di Samirono ini dengan garapan dakwah utama di TK Persis. Terus mengupayakan penyebaran dakwah kepada masyarakat sekitar. Mulai dari adanya program-program sosial hingga program dakwah. TK Persis Samirono sebagai ikon Persatuan Islam Jawa Tengah memiliki peluang dalam mengajak mad'u untuk memahami ajaran Islam yang semestinya. Jika 4 tahun kebelakang terdapat beberapa masyarakat muallaf dengan wasilah TK Persis Samirono, maka pada tahun 2024 ini da'i yang memiliki amanah dakwah berusaha pada penguatan aqidah dan membinanya terus menerus.
Jika diistilahkan, pagi hari hingga siang hari da'i mendidik anak di TK sebagai pendidikan formalnya. Pada malam hari, da'i membina wali murid dan beberapa masyarakat dalam mengkaji ajaran Islam dengan misi pemurnian aqidah secara bertahap. "Saya mau belajar, saya semangat belajar, saya kan malu sama anak saya yang sekarang sudah udah TK B (besar), sudah hafal beberapa surat-surat pendek. Tapi saya belum, makanya saya mau belajar" Ujar Ibu Sriyati, wali murid ananda Paradista Kiran.
Selain membina dengan cara pengajaran al-Qur'an maupun Iqro yang kemudian disambung dengan mau'idzoh hasanah (semacam kultum), TK Persis Samirono juga secara otomatis menjadi lambang adanya umat muslim di Samirono, pasalnya Islam yang dianut di Samirono adalah abangan (kejawen). Maka tidak sedikit umat Islam yang mengabaikan sholat. Namun lagi-lagi dengan wasilah adanya TK Persis ini perlahan para masyarakat mau membiasakan sholat hingga duduk di majlis ilmu Islam.
Atas izin Allah dengan segala upaya yang tengah dilakukan, kami mengucapkan Jazaakumullaahu Khairan Katsiran kepada PP Persis bidang D2T (Dawakwah Daerah Terpencil) yang telahbermitra dengan Rumah Zakat. Semoga apa yang telah diupayakan dan diusakan oleh para muhsinin menjadi ladang amal jariyyah yang bisa dipanen di yaumil hisab kelak.
Lani Lasna Ulhaq
Kafilah Du'at Jawa Tengah (2024).