Hidup Tenang di Tengah Ujian: Kunci Syukur dan Sabar dalam Islam

oleh Redaksi

18 Maret 2025 | 09:42

Muhammad Nur Shiddiq Anggota Majlis Tafaqquh Fiddin PP Pemuda Persis  Bidang Kaderisasi PW Pemuda Persis Jawa Barat

HIDUP TENANG DI TENGAH BANYAKNYA UJIAN

Muhammad Nur Shiddiq

Anggota Majlis Tafaqquh Fiddin PP Pemuda Persis 

Bidang Kaderisasi PW Pemuda Persis Jawa Barat


Di antara tujuan utama Allah SWT menciptakan manusia adalah supaya mereka beribadah kepada Allah sebagaimana disebutkan di dalam Q.S. al-Dzariyat [51]: 56. Di sisi lain, manusia dicipatakan adalah untuk diuji dengan berbagai macam ujian, dengan tujuan untuk diketahui siapa yang bisa beribadah dan beramal dengan amalan yang paling baik, seperti disebutkan dalam Q.S. al-Mulk [67]: 2.


Ragam Ujian dalam al-Quran

Di dalam al-Quran setidaknya terdapat dua lafaz yang maknanya berdekatan, yaitu bala ( بلاء ) dan fitnah ( فتنة ), yang kedua lafaz ini bermakna ujian atau cobaan. Meskipun demikian, tidak dipungkiri bahwa di dalam al-Quran ada makna-makna lainnya untuk kedua lafaz tersebut sesuai dengan susunan kalimatnya. Sehingga, untuk mengetahui maknanya dengan pasti, harus dilakukan penelaahan yang lebih teliti.


Dari sekian banyak ayat yang terdapat di dalam al-Quran, di antara ayat yang mengandung kalimat tersebut adalah sebagai berikut:


وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ


Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. (Q.S. al-Baqarah [2]: 49)


فَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ


Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Q.S. al-Anfal [8]: 28)


Selain kedua ayat tersebut, masih banyak ayat-ayat lainnya di dalam al-Quran yang berisi tentang hal ini. Bahkan menurut Syaikh Muhammad Husain al-Himsi di dalam Indeks al-Quran yang disusunnya, kedua lafaz tersebut tersimpan banyak di dalam al-Quran. Lafaz bala ( بلاء ) dengan berbagai derivasinya terdapat di dalam 36 ayat di dalam berbagai surat di dalam al-Quran dengan total jumlah 27 bentuk kalimat. Sedangkan lafaz fitnah ( فتنة ) dengan berbagai derivasinya terdapat di dalam 59 ayat di dalam berbagai surat di dalam al-Quran dengan total jumlah 24 bentuk kalimat. (Husain al-Himsi, Faharis Kamilah li al-Mawadi’ wa al-Alfaz)


Jenis-Jenis Ujian


Secara garis besar, ujian memiliki dua jenis, yaitu: pertama, ujian berupa kesenangan, kebaikan, kebahagian. Kedua, ujian berupa keburukan, kesusahan, kesengsaraan. Pembagian jenis ujian ini disebutkan secara tegas di dalam beberapa ayat al-Quran. Di antaranya adalah sebagai berikut:


وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الْأَرْضِ أُمَمًا مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ


Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Q.S. al-A’raf [7]: 168)


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Q.S. al-Anbiya [21]: 35)


Dalam kedua ayat ini, masing-masing ujian baik kebaikan maupun keburukan menggunakan dua lafaz yang berbeda. Untuk ujian kebaikan al-Quran menggunakan lafaz al-hasanat ( الْحَسَنَاتِ ) dan al-khair ( الْخَيْرِ ). Sedangkan untuk ujian keburukan menggunakan lafaz al-sayyiat ( السَّيِّئَاتِ ) dan al-syarr ( الشَّرِّ ). Penggunaan lafaz yang berbeda ini menunjukkan bahwa ada banyak rincian dan materi ujian dari kebaikan dan keburukan yang harus diketahi oleh seluruh manusia terutama kaum muslimin.


Materi Ujian


Ayat-ayat di dalam al-Quran telah memberikan kisi-kisi mengenai materi ujian yang akan Allah berikan kepada manusia. Baik materi ujian kebaikan maupun materi ujian keburukan. Di antara ayat-ayat yang menyebutkan hal itu adalah sebagai berikut:


Materi pertama, ujian kebikan (1) berupa harta dan anak anak:


وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ


Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S. al-Anfal [8]: 28)


Materi kedua, ujian kebaikan (2) berupa perhiasan:


إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا


Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (Q.S. al-Kahfi [18]: 7)


Materi ketiga, ujian kebaikan (3) berupa kekuasaan, kekuatan, keahlian, kemampuan:


قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ


Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Q.S. al-Naml [27]: 40)


Materi keempat: ujian keburukan (1) berupa rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, kekurangan (kehilangan) jiwa, dan kekurangan makanan:


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ


Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Q.S. al-Baqarah [2]: 155)


Materi kelima, ujian keburukan (2) berupa malapetaka, kesengsaraan, dan goncangan:


أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ


Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S. al-Baqarah [2]: 214)


Materi keenam, ujian keburukan (3) berupa rasa lemah dan rasa sakit:


وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ


Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (Q.S. Shad [38]: 34)

BACA JUGA:

Keistimewaan Ibadah Shaum: Amalan Istimewa dengan Balasan Tanpa Batas

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon