Oleh: Uus Ismail (Ketua Bidang Olagraga, Seni, dan Budaya PP Pemuda PERSIS)
Pemuda PERSIS merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang memiliki visi dan misi sebagai organisasi kader, yang membina anggotanya agar mampu memahami sampai dapat mendakwahkan asas-asas Islam di kalangan kaum muslimin pada umumnya, sebagaimana tercantum dalam QA dan QD Pemuda Persatuan Islam.
Pemuda PERSIS bertujuan mencetak kader yang berjiwa pemimpin, memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan aqidah, syariah, dan akhlak Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah dalam segala ruang dan waktu.
Secara implisit, kader Pemuda PERSIS disiapkan untuk menjadi mujahid dakwah Islam di masa yang akan datang. Adapun yang dimaksud dakwah adalah ilmu yang mengenalkan seluruh upaya praktis dan variatif yang bertujuan menyampaikan Islam kepada manusia dengan seluruh kandungannya, baik berupa aqidah, syari’ah, dan akhlak.
Dakwah dapat pula diartikan sebagai proses intenalisasi, transmisi, difusi, dan aktualisasi penghambaan pada Allah yang berkaitan dengan sesama manusia, yang melibatkan da’i (subjek), mad’u (objek), ushlub (metode), washilah (media), dan maudhu (pesan) dalam mencapai tujuan tertentu.
Pada masa dewasa ini, peran para pendakwah hanya sebatas verbal tanpa memperhatikan kondisi sosial dan budaya yang berkembang. Sehingga, dakwah cenderung pasif dan selalau berorientasi pada besar dan banyaknya mimbar yang dipakai.
Mengenai hal ini Dr. Syamsudin mengatakan, “Dakwah pada saat ini belum berpijak pada pemahaman kondisi sosial yang memadai, di antaranya tema-tema dakwah disajikan banyak yang kehilangan relevansi dengan isu-isu, masalah-masalah dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat. Tema-tema dakwah yang berkembang cenderung berorientasi pada persoalan eskatologis. Sementara bagaimana membangun kehidupan dunia yang bahagia dan sejahtera kurang mendapatkan tekanan yang serius (Syamsudin, 2016:54).
Jika kita cermati lebih dalam, Pemuda PERSIS hari ini lebih dapat mengaktualisasikan gerakan dakwahnya melalui berbagai aspek, sebagaimana yang tercermin dalam struktur organisasi yang lebih dinamis, salah satunya dibuktikan dengan adanya Bidang Olahraga, Seni, dan Budaya.
Melalui bidang tersebut, Pemuda PERSIS mencoba menciptakan dakwah yang lebih variatif, serta dapat menyentuh berbagai kalangan. Tentu upaya tersebut harus dijabarkan melalui berbagai program yang menarik minat generasi muda Islam.
Bidang Olahraga dan Seni Budaya tersebut, secara hirarki ada pada setiap jenjang kepemimpinan dari mulai Pimpinan Pusat sampai ketingkat Pimpinan Cabang. Ini membuktikan bahwa Pemuda PERSIS sampai saat ini masih meyakini jika kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya memiliki fungsi strategis dalam menunjang Dakwah Jamiyah. Pendekatan ini diharapkan mampu menarik berbagai komponen generasi muda Islam, dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda akan tergerak untuk bergabung dengan Pemuda PERSIS.
Keolahragaan Pemuda Persis merupakan sebuah kegiatan yang memuat keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistimatis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan Pemuda Persis itu sendiri. Maka dari itu keolahragaan Pemuda PERSIS tidak hanya mengedepankan unsur olahraga itu sendiri, tetapi terdapat nilai-nilai islami yang menjadi dasar dalam menjalankannya.
Maka dari itu, olahraga harus dapat menjadi washilah (media) dakwah Pemuda Persis. Dalam realisasinya, Pemuda PERSIS dapat berdakwah melalui kegiatan olahraga yang diselenggarakan, dengan berorientasi kepada pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, silaturahmi, prestasi, meningkatkan kualitas hidup, menanamkan nilai moral dan akhlaqul karimah, sportivitas, disiplin, serta mempererat dan membina Ukhuwah Islamiyah, serta mengangkat harkat nama baik jamiyyah Pemuda PERSIS. Dengan demikian, diyakini bahwa olahraga mampu menjadi washilah (media) dakwah Jamiyyah Pemuda PERSIS.
[]
Editor: Dhanyawan