Tafsir Al-Furqan Surat Maryam Ayat 1-20

oleh Asep Sofyan Nurdin

17 September 2025 | 10:34

Tafsir Al-Furqan Surat Maryam Ayat 1-20

مريم

MARYAM

(MARYAM)

Surah ke 19: 98 Ayat

Diwahyukan di MAKKAH

Juz 16

Ayat 1-20



بسم الله الرحمن الرحيم

﴿ كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ ١ ﴾


1. *) Yang cukup2040) Yang memimpin, Yang berkuasa, 2041) Yang sangat mengetahui, Yang benar.

*) Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣād.

2040) Atau Pemurah.

2041) Atau Pemberi berkat.

﴿ ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ ٢ ﴾


2. (ini) sebutan rahmat Tuhanmu akan hamba-Nya, Zakariya.


﴿ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا ٣ ﴾


3. (Ingatlah) tatkala ia seru Tuhannya dengan satu seruan yang perlahan.


﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤ ﴾


4. Ia berkata: “Hai Tuhanku! Telah lemah tulangku dan telah penuh uban di kepala(ku), dan bukanlah aku, hai Tuhanku! Orang yang sial tentang berdo’a kepada-Mu.2042)

2042) Aku ini orang yang selalu makbul do’anya.


﴿ وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ ٥ ﴾


5. “Dan sesungguhnya aku khawatir (perbuatan) kaum keluargaku di belakangku dan adalah isteriku mandul2043); oleh karena itu, berilah kepadaku dari kurnia-Mu seorang pengurus.”2044)

2043) Mandul: Tidak beranak.

2044) Atau pengganti.


﴿ يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦ ﴾


6. “yang bisa mewarisi akan daku dan bisa mewarisi kaum keluarga Ya’qub; dan jadikanlah dia, hai Tuhanku! Seorang yang diridlai.”


﴿ يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا ٧ ﴾


7. Ya Zakariya! Sesungguhnya Kami girangkanmu dengan seorang anak yang namanya Yahya,2045) yang dahulu dari ini belum pernah Kami adakan yang senama dengannya.


﴿ قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا ٨ ﴾


8. Ia berkata: “Hai Tuhan-ku! Bagaimanakah bisa ada bagiku seorang anak padahal adalah isteriku mandul,2046) dan sesungguhnya aku (sendiri) telah mencapai setua-tua umur?”

2046) Tidak tahu beranak.


﴿ قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا ٩ ﴾


9. Ia menjawab: 2047) “Demikiianlah!” 2048) Berkata Tuhan-mu; “Itu mudah bagi-Ku, karena sesungguhnya Aku telah jadikanmu dahulu, sedangkan engkau belum jadi sesuatu.”2049)

2048) Maknanya, apa yang Tuhanmu katakan itu akan jadi.

2049) Tuhanmu berkata, bahwa perkara memberi anak kepada orang yang sudah tua itu bukan perkara payah. Dirimu sendiri Tuhan telah adakan daripada tidak ada kepada ada.


﴿ قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا ١٠ ﴾


10. Ia berkata: “Hai Tuhanku! Adakanlah bagiku satu tanda.” Ia berfirman: “Tandamu, bahwa engkau tidak akan beromong dengan manusia selama tiga malam, sedangkan engkau sehat.”2050)

2050) Tanda bagi isterimu telah mengandung, ialah bahwa engkau tidak akan bisa berkata-kata dengan manusia tiga malam, padahal engkau di dalam kesehatan bukan sakit.


﴿ فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا ١١ ﴾


11. Lalu ia keluar pergi kepada kaumnya dari tempat sembahyangnya, maka ia syaratkan kepada mereka; “Hendaklah kamu sucikan (Tuhan) di waktu pagi dan petang.”2051)

2051) Hendaklah kamu beribadat kepada-Nya pagi dan petang.


﴿ يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ ١٢ ﴾


12. “Hai Yahya! Peganglah Kitab itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan kepadanya hukum selagi ia kanak-kanak.2052)  

2052) Sesudah istri Zakariya


﴿ وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ ١٣ ﴾


13. Dan (Kami beri padanya) rahmat dari sisi Kami, dan kesucian, dan adalah ia seorang yang berbakti!


﴿ وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا ١٤ ﴾


14. Dan (adalah ia) ta’at kepada ibu bapanya dan tidaklah ia sombong, (tidak) durhaka.


﴿ وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ࣖ ١٥ ﴾


15. Dan keselamatan (bercucur) atasnya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia akan dibangkitkan dengan keadaan hidup.


﴿ وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مَرْيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ۙ ١٦ ﴾


16. Dan ingatlah Maryam yang tersebut dalam Kitab,2053) ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke satu tempat sebelah timur.

2053) Kitab di sini maksudnya Al-Qur’an dan Injil.


﴿ فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا ١٧ ﴾


17. Yaitu ia adakan satu perlindungan di antaranya dengan mereka,2054) maka Kami kirim kepadanya Ruh dari Kami, lalu ia menjelma di hadapannya sebagai seorang manusia betul-betul.2055)

2054) Dengan ilham dari Allah, Maryam putuskan perhubungan dengan keluarganya untuk menerima khabar dari Jibril.

2055) Maksudnya, bahwa Maryam berlindung dari kaumnya di satu tempat lalu datang Jibril sebagai seorang manusia betul-betul.


﴿ قَالَتْ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِالرَّحْمٰنِ مِنْكَ اِنْ كُنْتَ تَقِيًّا ١٨ ﴾


18. Ia berkata: “Sesungguhnya aku berlindung diri kepada (Tuhan) Pemurah dari padamu, jika adalah engkau seorang yang berbakti.”2056)  

2056) yakni jika engkau seorang yang berbakti kepada Allah, hargakanlah perlindungan diriku kepada Allah, dan janganlah engkau ganggu akan daku. Ayat ini bisa juga diartikan: “Aku berlindung diri kepada Allah dari pada kejahatanmu, Engkau bukan seorang baktiwan. Kalimh “in” di sini dengan arti “tidak”, “tiada” bukan”


﴿ قَالَ اِنَّمَآ اَنَا۠ رَسُوْلُ رَبِّكِۖ لِاَهَبَ لَكِ غُلٰمًا زَكِيًّا ١٩ ﴾


19. Ia berkata: “Aku ini tidak lain, melainkan utusan Tuhanmu, untuk memberi kepadamu seorang anak yang suci.”2057)

2057) Jibril katakan “anak yang suci” buat menolak anggapan atau tuduhan Yahudi bahwa Isa itu anak zina.


﴿ قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا ٢٠ ﴾


20. Ia berkata: “Bagaimanakah aku bisa mempunyai anak, padahal belum pernah seorang pun menyentuh akan daku dan belum pernah aku menjalang?”

BACA JUGA:

Tafsir Al-Furqan Surat Al-Kahfi Ayat 83-110