Jakarta – persis.or.id, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sebanyak 6 orang meninggal dan sedikitnya 200 orang luka-luka akibat chaos antara massa demo dengan pihak kepolisian di area kantor Bawaslu RI semalam.
"Ini per jam 09.00 WIB. Jadi ada sekitar 200-an orang luka-luka," ujar Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) seperti dilansir dari detik.com
Wakil Ketua Umum PP Persis Dr. Jeje Zaenudin mengungkapkan rasa keprihatinannya yang sangat dalam dan turut berduka atas terjadinya peristiwa tersebut.
”Kita sangat sedih dan prihatin yang sedalam-dalamnya, atas jatuhnya beberapa korban jiwa serta ratusan yang terluka di akhir aksi damai menuntut keadilan dan kejujuran pemilu di depan kantor KPU dan Bawaslu malam hingga dini hari tadi”. Hal ini diungkapkan Jeje via WhatsApp, Rabu (22/5/2019)
Menurutnya, itulah salah satu alasan sejak jauh hari sebelumnya, mengapa jamiyyah Persatuan Islam menyikapi aksi tersebut dengan sangat hati-hati. Aksi demo dengan melibatkan massa dalam jumlah sangat besar akan sulit mengontrol kedisiplinan peserta aksi secara keseluruhan.
Jeje menjelaskan bahwa pernyataan sikap, menyampaikan aspirasi, memprotes keputusan yang dipandang tidak adil, ataupun menyampaikan tuntutan sebagai hak warga negara, adalah kesalahan besar jika dimaknai sebagai situasi perang melawan penguasa yang boleh dilakukan dengan cara rusuh apalagi sampai timbul kerusakan fasilitas umum dan korban jiwa.
Ia berharap semoga semua pihak tetap berpegang teguh kepada norma hukum juga norma agama yang mengajarkan memperjuangkan kebenaran harus dengan cara yang benar, menolak kemunkaran dengan yang makruf, tidak menolak kemunkaran dengan kemungkaran yang lebih besar lagi.
“Bagaimanapun korban harta dan jiwa adalah kemunkaran yang besar, tidak sepatutnya terjadi dalam aksi damai yang dimaksudkan menuntut keadilan dan kejujuran”, ungkap Jeje.
Diharapkan semua pihak, terutama aparat keamanan TNI-POLRI agar menyikapi aksi masa dengan penuh kesabaran simpatik, Jeje menyebut massa itu tidak lain adalah rakyat yang merupakan ibu kandung mereka sendiri.
Jeje juga menyampaikan pesannya kepada seluruh peserta aksi, semoga tetap mengedapankan kesantunan, kedamaian, dan menghindari penyusupan provokator.
“Jangan sampai terjadi korban lagi karena hanya akan menambah permasalahan semakin rumit dan menyusahkan banyak pihak”, tambahnya.
Wakil Ketua Umum Persatuan Islam itu juga turut mendoakan, semoga Allah Ta'ala melindungi semua bangsa Indonesia dari segala keburukan fitnah politik dan kekuasaan yang tidak terbimbing.
“Semoga Allah tidak menyia-nyiakan korban harta maupun jiwa dari umat ini, melainkan diterimanya sebagai amal saleh yang menghapus dosa dan dan kesalahannya", pungkas Jeje. (HL/TG)