Bandung - persis.or.id, Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Persis Bandung (BEM STAI Persis Bandung) bekerja sama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) gelar Diskusi dan Bedah Film “Tangguh" guna mengajak mahasiswa dan kalangan masyarakat menambah wawasan isu terorisme. (22/4)
Nur'alim Hidayat, selaku ketua pelaksana menuturkan kasus terorisme menarik untuk dibahas dan bisa jadi perhatian publik.
“Banyak kasus yang muncul beberapa tahun ke belakang sehingga ada kekhawatiran dari masyarakat umum bahwa radikalisme dan terorisme itu menjadi isu yang berkembang. Bahkan, 2019 itu ada isu terorisme di New Zealand. ” ucap Nur'alim.
Dengan banyak pandangan yang menganggap terorisme dikaitkan dengan radikalisme dan islam, maka dari itu Muhammad Maghfur Radhi sebagai salah satu anggota AIDA menghadirkan film yang mengarah pada mahasiswa tidak lain bertujuan ingin mendorong peran dan gerakan mahasiswa yang bisa menyuguhkan perdamaian setidaknya di kampusnya.
Pihaknya pun menjelaskan ajakan kekerasan, propaganda, termasuk terorisme menyebar di kalangan kampus juga bukan kampus.
"Kita ingin share pengalaman hidup mereka kepada mahasiswa dalam kisah mereka dan hal yang bisa diserap mahasiswa untuk bisa berbuat yang nyata untuk masyarakat. Agar perdamaian di masyarakat termasuk di lingkungan kampus mungkin secara luas negara bisa terwujud." Ungkapnya
Lanjut pada sesi dialog interaktif Amin Mukhtar selaku pembicara memfokuskan pembicaraan pada perspektif Islam memandang terorisme itu sendiri.
"Materi yang dikaji fokus membedah isu terorisme dalam perspektif islam, meminimalisir stigma teroris terhadap umat islam. Terkhusus framing media yang menyatakan bahwa Islam adalah teroris", tutupnya (/IK)