Bandung — persis.or.id - Ketua Bidang Jamiyyah Ihsan Setiadi Latief mencanangkan pengembangan Pimpinan Wilayah di Indonesia. Selain itu, lembaga A Hassan Institute akan segera di realisasikan sebagai wadah pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia di jamiyyah Persatuan Islam.
“Ide ini muncul ketika 2010, saat saya masuk pertama ke bidang jamiyyah. saya menawarkan agar punya lembaga yang terintegrasi, pendidikan dan pelatihan. Ini amanah Musykernas III di Bandung, lalu kita kumpul antar bidang, diberilah nama A. Hassan Atmosphere,”ucap Bidgar Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani PP Persatuan Islam Sulwan Kosasih di Hotel Panorama Ahad (9/12/2018).
Sulwan menjelaskan arti A Hassan Atmosphere, menurutnya semangat dan intelektual A Hassa menjadi alasan terciptanya nama lembaga ini.
“A. Hassan itu kan nama besar di Persis, secara historikal sangat kental dengan sejarah persis.
visi misinya, nama A. Hassan itu futuristik, mempunyai misi mencerdaskan berdasarkan quran dan sunnah. sedangkan Atmosphere itu bisa melindungi dan mendunia, harapan kami seperti itu,” tambahnya.
Terkait penamaan A Hassan, Sulwan telah melakukan izin keluarga guna mengklarifikasi pelegalan nama guru besar Persatuan Islam itu. Menurutnya, pihak keluarga mendukung dan mendorong segera didirikannya lembaga A Hassan Atmosphere ini.
“Kami di bidang jamiyyah sebelumnya telah berkunjung ke Bangil, di kediaman Ust Luthfi Ismail putra A Hassan bahkan ada surat persetujuannya juga. Beliau mendukung penuh dan mendorong lembaga, ini guna mencerdaskan masyarakat Persis khususnya,“ paparnya.
Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria merespon positive dan mendorong agar program ini bisa berjalan segera. Namun, untuk penamaan lembaga, A. Hassan Atmosphere pihak pimpinan pusat masih melakukan kajian mendalam, apakah kami tetap menggunakan nama itu atau mengganti bagian belakangnya saja, ucap KH Aceng.
“A Hassan Atmosphere bagus dan berguna untuk mengembangkan pemikiran A Hassan dan untuk mewariskan kepada generasi-generasi selanjutnya, namun untuk nama ini masih kita kaji apakah akan tetap atau bisa jadi ganti nama,” ujarnya. (HL/RFY)
Ja'miyyah
29 November 2024 | 16:54