Bandung - persis.or.id, Persatuan Islam menghadiri Pleno Dewan Pertimbangan MUI yang dilaksanakan pada hari rabu (22/6) pukul 14.00 - 18.00. Tema yang diusung adalah Strategi Kebudayaan Umat Islam Indinesia. Pleno tersebut menghasilkan beberapa poin penting.
Poin-poin penting tersebut disampaikan oleh wakil ketua umum PP Persis, Ust. Dr. Jeje Zaenudin. Saat ini umat islam Indonesia menghadapi kekosongan kepemimpinan sentral umat, baik berupa figur sentral ataupun lembaga sentral. Akibatnya gerakan dakwah Islam di Indonesia tidak memiliki grand design perjuangan bersama. Ormas-ormas Islam terjerumus pada kompetisi internal yang tidak sehat. Sedangkan musuh tidak disaingi. Satu ormas buat saluran TV, ormas yang lain berlomba bikin TV juga, tapi tidak pernah bisa menyaingi TV org kafir.
Selain itu , sistem hukum yang berpihak pada nilai-nilai Islam sangat penting, sebab tanpa pijakan dan perlindungan hukum negara yang kuat setiap kelompok akan memperjuangkan kebudayaan menurut idealismenya sendiri. Jadilah Indonesia ladang pertarungan arabisasi dan westernisasi. Saatnya MUI melalui Dewan Pertimbangannya menjadi lembaga kepemimpinan umat yang sesungguhnya.
Terakhir, Dr.Jeje Zaenudin menegaskan bahwa membangun kebudayaan umat melalui grand design pendidikan dan dakwah yang universal, komprehensif, dan disetujui semua gerakan dakwah menjadi sebuah kebutuhan yang perlu direalisasikan. (HL & TG)