Hadapi Tantangan Dakwah, PW PERSIS Jabar Buat Strategi Penguatan Jam’iyyah hingga Inovasi Dakwah

oleh Taufik Ginanjar

30 November 2024 | 10:40

Ketua PW PERSIS Jabar, Ustaz H. Iman Setiawan Latief ada Muskernas III PP PERSIS, Sabtu (30/11/2024).

Banten, persis.or.id - Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW PERSIS) Jawa Barat menegaskan pentingnya pengembangan jam’iyyah dalam berbagai aspek, mulai dari penguatan infrastruktur, pendidikan, hingga dakwah.


Dengan posisi strategis sebagai provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat menjadi basis utama bagi kemajuan Persis di tingkat nasional. Demikian ungkap Ketua PW Persis Jabar, Ustaz H. Iman Setiawan Latief, pada Muskernas III PP PERSIS, Sabtu (30/11/2024).


Berdasarkan data Sensus Penduduk 2023, Jawa Barat memiliki populasi sebesar 49,86 juta jiwa. Jumlah ini menjadikan provinsi ini sebagai aset penting bagi pengembangan jam’iyyah Persis. Dan saat ini, ia mengungkapkan, PERSIS telah memiliki Pimpinan Daerah di seluruh kabupaten/kota, serta lebih dari 300 Pimpinan Cabang.


"Semuanya beragam dengan karakter yang berbeda," ungkapnya.


Selain itu, infrastruktur jam’iyyah juga telah terbentuk hingga tingkat ranting dan jamaah, termasuk kepemilikan tanah wakaf seluas 1,75 juta meter persegi yang berpotensi menjadi sumber daya strategis jika dikelola dengan baik.


PW PERSIS Jabar mengidentifikasi tantangan dakwah yang semakin variatif. Fenomena kristenisasi, aliran-aliran sesat, dan penyebaran ideologi komunis menjadi tantangan yang harus dihadapi.


"Kristenisasi bahkan menggunakan bahasa Sunda dan simbol-simbol lokal untuk menjangkau masyarakat pelosok," ujar Ketua PW PERSIS Jabar, Ustaz H. Iman Setiawan Latief, Sabtu (30/11/2024).


Untuk menjawab tantangan ini, PW PERSIS mendorong pendekatan dakwah inovatif, termasuk dakwah bil hal yang dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. PW PERSIS juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas muballigh dan pelatihan berkala bagi para da’i.


Lebih lanjut, di bidang pendidikan, PERSIS Jawa Barat telah dikenal dengan pesantren, madrasah, dan perguruan tingginya, seperti Ma’ahad al-Imarat dan Ma’ahad Aly. Pengembangan SD, SMP, SMA, dan institusi pendidikan modern menjadi prioritas, untuk meningkatkan kualitas generasi muda. PW PERSIS juga mendorong harmonisasi kurikulum dan bahan ajar agar lebih seragam di seluruh jenjang pendidikan.


Lebih lanjut, PW PERSIS Jabar menekankan pentingnya peran sosial jam’iyyah dalam masyarakat. Selain purifikasi akidah, PW PERSIS ingin membangun dinamika organisasi yang mampu merespons cepat persoalan sosial-ekonomi yang berkembang. Meski demikian, potensi ekonomi jam’iyyah dinilai belum tergarap maksimal, dengan kontribusi iuran, zakat, infaq, dan sedekah baru mencapai 10% dari kebutuhan operasional.


Dengan berbagai langkah strategis ini, PW PERSIS Jabar optimis mampu memperkuat eksistensinya sebagai garda terdepan PERSIS di Indonesia.


"Kami sadar belum bisa bekerja maksimal, tetapi dengan inovasi, kolaborasi, dan keikhlasan, kami yakin bisa memberikan kontribusi besar untuk umat," tutup Ustaz Iman.


[]

BACA JUGA: Rawannya Kristenisasi, PW PERSIS Jateng Jadikan DRP Program Prioritas di Muskerwil
Reporter: Taufik Ginanjar Editor: Dhanyawan Haflah