Kupang -- persis.or.id - Kehidupan toleransi beragama sangat dijunjung tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Masjid Ar Rahman yang dibangun Persatuan Islam (Persis) tidak pernah mendapat gangguan dari non muslim, bahkan berkembang dengan baik.
Ustadz Abdullah menuturkan, Masjid Ar Rahman didirikan tahun 1963 dan direhab oleh PP Persis tahun 1993 di Dusun Mangaelan, Kecamatan Kelubagolit, Adonara Timor, masjid tersebut berada di tengah pemukiman non muslim.
Ustadz Abdullah hanya seorang diri di tengah pemukiman non muslim, dan hanya diikuti oleh 12 kepala keluarga yang terpencar pencar disana.
“Disini sudah terbangun toleransi sejak lama, dan isu-isu SARA tidak mempan di NTT, kalaupun ada segera diredam oleh para tokoh dan aparat dengan cepat”, ujar Ustadz Abdullah.
Persis berkembang dengan baik sejak lama karena toleransi yang tinggi di NTT.
Jamiyyah Persis bisa hidup berdampingan dengan agama Kristen baik itu Katolik maupun Protestan yang merupakan agama mayoritas di NTT.
Nasional
29 November 2024 | 15:37