Jakarta - persis.or.id, Acara deklarasi pasukan berani mati adili Ahok sudah memadati gedung Majelis Ulama Indonesia pada senin (10/11/2016), salah satu dari ribuan orang itu menyampaikan bahwa jika Ahok dilindungi oleh aparat penegak hukum di Indonesia ini, maka jangan salahkan Aliansi apabila turun tangan.
"Kami telah menyampaikan apa yang telah kami sampaikan terkait dengan pasukan berani mati ini. Kami meminta hanya satu hal bahwa penegakan hukum negara ini tetap kami junjung tinggi keadilan. Namun apabila negara tidak hadir dalam persoalan ini kemudian hukum tidak ditegakan maka jangan salahkan kami. Kami siap korbankan jiwa dan raga kami untuk kemuliaan Al-Quran", papar salah satu peserta.
MUI mengapresiasi kedatangan Aliansi Pasukan Berani Mati Adili Ahok Penista Al-Quran. "MUI sekarang menampung semua apresiasi kami dan akan menyampaikannya kepada penegak hukum", ujarnya.
Kumpulan perdana deklarasi pasukan berani mati tersebut akan terus mengundang berbagai elemen Islam lainnya dari berbagi daerah Indonesia. "Kami sementara dari berbagai perwakilan daerah sudah ada 2000 orang lebih anggota pasukan berani mati dan kemudian kita bentuk pasukan ini", imbuhnya.
Peserta tersebut menegaskan bahwa apabila kalau kemudian negara tidak hadir menangani persoalan ini maka hukum Allah yang akan kami tegakkan. Kami tetap sebagai manusia karena Ahok sudah meminta maaf maka kami maafkan tetapi penegakan hukum harus tetap berjalan. Kami akan tetap dan terus mengawal proses hukum ini", pungkasnya. (HL & TG)