Bandung - Pesantren Persatuan Islam (PPI) 110 Manbaul Huda Bandung terus melakukan inovasi, agar para santri mendapatkan hasil yang terbaik dan memgembangkan potensi yang dimiliki santri.
Kreativitas santri dalam era 4.0 saat ini sangat ditekankan, di mana dunia digital sudah tidak bisa dinafikan lagi keberadaannya. Pesantren (sekolah – red) harus mampu memfasilitasi daya kreasi santri lewat berbagai media yang menarik.
Hasilnya, PPI 110 Manbaul Huda Cijawaura Bandung meluncurkan akun YouTube yang diberi nama Santri MH Menyapa. Abdul Rozal, Asatiz (guru – red) di PPI 110 MH menjelaskan awal mula pembuatan akun YouTube Santri MH Menyapa.
“Pada awal bulan Maret lalu, Mudir (kepala – red) Madrasah Tsanawiya (MTs) Manbaul Huda H. Rofik Husen menginstuksikan saya untuk menjadi pembimbing, dan meyiapkan santri untuk ikut serta dalam lomba video profil yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah PERSIS Jabar,” hal ini dijelaskan Abdul Rozak, Ahad (24/4/2022).
Lebih lanjut, Abdul Rozak menyampaikan untuk menentukan siapa saja santri yang akan menjadi pesertanya.
“Akhirnya, pihak pesantren mengadakan lomba membuat video profil khusus di internal MTs Manbaul Huda. Sehingga, hasil yang terbaik nantinya yang akan menjadi perwakilan MTs Manba’ul Huda pada ajang lomba tersebut,” ucapnya.
Setelah melihat hasil video dari masing-masing kelompok dari lima kelompok yang ada. Saya melihat ada tiga kelompok yang memiliki potensi untuk dijadikan tim media santri, lalu, saya berinisiatif menggabungkan tiga kelompok tadi untuk menjadi Tim Media Santri yang diberi nama Santri MH Menyapa.
“Maka, pada Ahad, 13 Maret 2022 secara resmi terbentuklah tim Santri MH Menyapa,” kata Abdul Rozak.
Tim Santri MH Menyapa diberikan tugas untuk memublikasikan kegiatan-kegiatan yang ada di MTs Manbaul Huda dalam bentuk video, yang nantinya akan diupload di channel Youtube Manbaul Huda dan Media Sosial lainnya.
“Tujuan lain dari pembentukan akun Youtube Santri MH Menyapa adalah untuk menumbuhkan minat para santri dibidang media digital,” jelas Abdul Rozak.
Selain itu, memberikan pelajaran kepada santri bagaimana mengembangkan potensi yang dimiliknya. Bagaimana para santri nantinya menjadi reporter atau MC, mengambil gambar lewat kamera video dan hal lainnya yang berhubungan dengan media digital.
‘‘Maka setelah itu, para santri mulai berlatih untuk menjadi reporter atau MC dan membuat konten-konten yang menarik,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, pengelaman mereka bertambah ke depannya dan insyallah mereka bisa membuat konten secara mandiri.
“Dan alhamdulillah sampai sekarang sudah tayang sembilan episode,” imbuhnya.
Kegiatan ini sangat tidak mengganggu jam pelajaran santri, karena kegiatan ini ada di luar jam belajar.
Abdul Rozak berharap, lewat akun ini, daya kreativitas santri akan terasah dan dapat lebih lagi mengembangkan potensi dirinya. Sehingga, mereka akan menjadi santri yang berkarakter dan tanggap akan informasi serta kelak menjadi orang yang bisa hidup mandiri.
“Dan juga, media sosial Manbaul Huda menjadi lebih menarik dan ramai,” pungkas Abdul Rozak.
Kontributor: HL
Editor: Dhanyawan