Ketua PW PERSIS Aceh Laporkan Kondisi Terkini, Ungkap Kendala Pasca Banjir Bandang

oleh Andri Ridwan Fauzi

11 Desember 2025 | 12:03

Salah satu kerusakan infrastruktur di Aceh Pasca Banjir Bandang. (Foto: PW PERSIS Aceh)

Aceh, persis.or.id – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Islam (PERSIS) Aceh, Drs. Chairul Azaman bersama sekretaris, Masrur memberikan laporan perkembangan banjir di Provinsi Aceh.


Pada hari ke-15 atau 10 Desember 2025 pasca bencana banjir bandang, berdasarkan laporan BNPB per 9 Desember, terjadi penurunan signifikan jumlah pengungsi, terutama di Kabupaten Aceh Utara yang turun dari 299.506 menjadi 166.920 jiwa.


Kondisi ini turut menurunkan total pengungsi di Provinsi Aceh dari 994.801 menjadi 831.124 jiwa. Secara keseluruhan, total pengungsi di tiga provinsi (Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat) menurun menjadi 894.101 jiwa.


Di sisi korban jiwa, tercatat 964 meninggal dan 264 masih hilang di tiga provinsi terdampak. Untuk Provinsi Aceh sendiri, jumlah korban meninggal 391 jiwa dan 31 hilang.


Jumlah pengungsi terbanyak masih berada di Kabupaten Aceh Tamiang (252.623 jiwa), Aceh Timur (238.500 jiwa), dan Aceh Utara (166.920 jiwa).


Pemerintah juga telah mengerahkan tim enumerator tambahan serta memperkuat distribusi logistik, dengan total 31,62 ton bantuan untuk Aceh melalui jalur darat dan udara, termasuk 4 ton BBM solar ke Bener Meriah dan Aceh Tengah.


Wilayah terdampak paling parah yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Pidie Jaya.


Kemudian Kabupaten Aceh Tenggara (Kuta Cane) yang sebagian wilayah mengalami kenaikan debit air sungai dan genangan di beberapa titik, serta Kabupaten/Kota terdampak lainnya (sesuaikan dengan data BPBD).


Selain itu, akses jalan terganggu di beberapa titik, terutama dari Medan ke Aceh yang hingga saat laporan dibuat belum dapat dilalui via darat.


Ustaz Chairul Azaman juga mengungkapkan kondisi jamaah Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Aceh Tenggara (Kutacane).


“Jamaah Ustaz Qosim dilaporkan dalam kondisi aman, dan akses sebagian ke Aceh Tenggara sampai saat ini masih lumpuh total,” jelasnya.


Sumber Informasi ini didapatkan dari BPBD Kabupaten/Kota, laporan Ketua calon PD PERSIS Aceh Tenggara, laporan anggota dan relawan, serta data resmi BNPB per-9 Desember 2025.


Respons PW PERSIS Aceh


Melihat hal tersebut, PW PERSIS Aceh telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Pertama, menghimpun data awal dari struktur daerah termasuk PD PERSIS Aceh Tenggara (Kutacane).


Kedua, menyusun laporan perkembangan berdasarkan data BNPB dan laporan simpatisan PERSIS. Ketiga berkoordinasi untuk memastikan kondisi jamaah tetap terpantau.


Keempat, diperlukan program pendampingan ibadah dan penguatan mental jamaah. Nantinya, da’i akan memberikan bimbingan singkat, menenangkan jamaah, serta menjaga kelancaran aktivitas ibadah di lokasi terdampak.


Meski begitu, Ustaz Chairul Azaman mengungkapkan masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya.


Seperti pemantauan lapangan yang masih terbatas. Sebab, jalan dari Aceh ke Medan terputus dan dukungan finansial terbatas.


“PW PERSIS Aceh akan terus memantau situasi dan melaporkan perkembangan lanjutan sesuai kondisi di lapangan, termasuk update kondisi jamaah di daerah terdampak,” tandasnya.


[]

BACA JUGA:

Pimpinan Daerah PERSIS Resmi Berdiri di Kota Banda Aceh