Garut - persis.or.id, Setelah menorehkan prestasi luar biasa yang membawa harum nama jamiyyah Persatuan Islam dan negara Republik Indonesia di kancah internasional, alhamdulillah Ghazi mendapatkan beasiswa kuliah, S2 hingga S3 di Malaysia.
Ghazi yang merupakan delegasi Indonesia untuk World Muslim Conference 2019 itu merupakan putra pertama dari lima bersaudara pasangan KH. Husen Zainal Muttaqien, Lc., M.Pd.I dan Hj. Nenden Villawaty. Saat ini Ghazi masih duduk di kelas 12 Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar-Garut.
Ghazi mendapatkan sertifikat delegasi World Muslim Conference 2019 dan sertifikart beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang, pendidikan Master (S2) dan pendidikan Doktor (S3) tanpa proses seleksi di International Islamic University Malaysia (IIUM) Malaysia.
Ghazi menuturkan bahwa ia kemungkinan akan mengambil beasiswa jenjang S2 dan S3-nya saja, adapun S1-nya ingin memperdalam terlebih dahulu ilmu agama Islam.
“Saya punya cita-cita untuk terlebih dahulu S1 di Mekkah atau Madinah untuk belajar ilmu fardhu 'ayn. Nanti setelah sekolah di Madinah, kata Ayah saya, boleh menuntut ilmu fardhu kifâyah, mau S2 atau S3 nya di Malaysia atau di benua biru Eropa. Asal sudah kuat dasar ilmu agama”, ungkap Ghazi saat dihubungi persis.or.id Senin (20/05/2019).
Santri Muallimin Persis itu sudah aktif di Pemuda Persis sejak usia 13 tahun atau kelas 2 Tsanawiyah. Ia juga tercatat pernah menjadi Utusan PD. Pemuda Persis Garut termuda dalam mengukuti Muktamar Nasional Pemuda Persis 2017 di Bandung.
Ghazi bercita-cita ingin menjadi seorang ulama intelek yang entrepreneur. Tak hanya itu, ia juga sedang berjuang menjadi seorang ulama tafaqquh fieddien yang memiliki background pendidikan di dunia Timur (Timur Tengah) dan dunia Barat (Eropa).
Ia mengenang amanat dari ayahanda KH. Husein Z.M yang juga sebagai Anggota Dewan Hisbah PP Persis dan Prof. Dr. H. Atip Latipul Hayat, SH., L.LM. Amanat tersebut ialah mengiklankan Islam Indonesia di pentas dunia dan bangga dengan identitas Persis yang sekarang melekat di dalam jiwanya.
Ghazi bersyukur atas semua karunia yang telah Allah beri, dan akan terus berjuang untuk menjaga amanah yang diembannya.
“Semoga saya selalu dibimbing oleh hidayah Allah SWT dan menjadi seorang 'Abdan Syakuuran serta "wa syâbun nasya'a fî ‘ibâdatillâhi”, pungkasnya. (HL/TG)