Bandung — persis.or.id - Pernyataan Sekretaris Jendral Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni tentang meletakan agama tidak diposisikan untuk kepentingan politik dinilai sekuler.
Pasalnya peran agama hanya diterapkan pada urusan pribadi.
“Orang sekuler memang inginnya agama menjadi urusan pribadi saja, bukan urusan publik,” ucap Sekretaris Bidang Hubungan Masyarkat dan Kelembagaan (HMK) PP Persis Dr. Tiar Anwar Bachtiar SH. M Hum., saat diwawancara Minggu (18/11/2018).
Tiar yang juga pakar sejarah tersebut mengkritisi ucapan politisi PSI sebagai ideologi partai.
“Jadi ucapan Grace dan Raja Juli ini sama saja, setali tiga uang. Mereka juga sama ingin mengatakan kalau Islam tidak perlu jadi Undang-undang cukup jadi urusan pribadi saja,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Tim Kampanye (TKN)koalisi Indonesia Kerja Paslon Jokowi-Maruf Amien Erick Thohir menilai pandangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak perda syariah merupakan sikap partai bukan koalisi.
Menurutnya penolakan itu sah-sah saja dilakukan PSI yang berkomitmen memerangi intoleransi.
“Itu hak partai, sah-sah saja. Tapi kami di TKN kami hanya memperjuangkan calon presiden saja. Kami tidak melarang setiap partai mempunyai pandangan dari setiap partai,” ucapnya dilansir CNN.com di Jokowi Center di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018). (HL/RFY)
Nasional
29 November 2024 | 15:40