Menuju Jamaah Persis Cadas Berdaya, dengan Koma di Akhir Titik

oleh Reporter

30 Januari 2019 | 20:53

Sudah saatnya Revolusi perubahan menuju generasi yang maju dalam segala bidang. Selama ini sepak terjang kita tidak terlalu terlihat oleh Masyarakat. Kami punya Forum Ukhwah Remaja Islam ( FURI ), meskipun organisasi ini kecil, tapi di Forum inilah lahir pemuda-pemuda hebat yang mungkin mampu menciptakan perubahan. Bung Agit bilang, FURI ini merupakan miniatur kehidupan. Ya memang hanya sekedar miniatur, tapi dari hal kecil inilah ide- ide besar muncul.

Keinginan dan cita - cita terus sejajar berjalan bersama ikhtiar dan doa yang Kita panjatkan. Majelis Ahad Iman & Taqwa ( Ma'had Imtaq ) merupakan pintu besar bagi kami untuk memulai perubahan ini. Ma'had Imtaq lahir dari seorang pemuda yang sangat futuristik, fleksibel, dan tentunya berilmu, namun sedikit idealis tapi humoris tak anarkis. Kholid Barkah kelahiran Cisomang yang mendapatkan Gadis Jamaah Cadas ini, menjadi provokator gerakan Jamaah Persis Cadas yang terletak di Desa Ciptagumati Kec. Cikalongwetan Kab. Bandung Barat. Satu tahun sudah Kami para Pemuda bahu membahu membesarkan Ma'had Imtaq ini. Ma'had Imtaq sendiri merupakan kajian rutin bulanan yang diselenggarakan setiap Ahad ke-3. Kajian Ma'had Imtaq selalu mengikuti dengan moment - moment yang sedang hangat terjadi, dibalut dengan pembahasan dari sudut pandang Islam. Tidak mudah memang untuk bisa bertahan, selalu saja ada problematika yang menghampiri, tapi keseluruhan Ma'had Imtaq berjalan lancar, bahkan progresnya mulai menanjak.

Seiring waktu berjalan, Ma'had Imtaq terus melahirkan inovasi baru. Ma'had Tahsin merupakan gebrakan awal yang kami jalankan, yang Alhamdulillah mendapat respon luar biasa, khususnya dari Ibu - ibu.

Prof. Atip pernah berkata, "Menyumbang pikiran pada yang yang berakal pendek, Anda akan menuai caci dan benci. Sumbangkan pikiranmu pada yang berakal panjang, Anda akan dicintai". Di setiap derap langkah Oid and Friends selalu saja ada ide - ide yang muncul. Kami punya prinsip "Cicingna urang mah Lumpat". Sembari berjalan, gagasan yang sudah kita buat akan terlaksana suatu saat.

Ma'had Imtaq Training Center (MITC) adalah suatu gagasan yang kita rencanakan. (MITC) berisi tentang pelatihan Tahsinul Qur'an khusus untuk para guru TK. Ide ini muncul ketika salah seorang guru TK mengikuti kajian Tahsin, lalu ia mengaplikasikan konsep pembelajaran ini kepada murid - muridnya, alhasil cukup menarik.

Jauh - jauh hari, kami bersama element Jamaah Persis Cadas bermimpi ingin membangun Madrasah Ibtidaiyyah. Pergerakan cepat pun sudah kita lakoni, merancang design bangunan, survei sekolah lain, dan persiapan lainnya. Mungkin ini terlalu dini jika terjadi, tak instan memang jika ingin sesuatu yang besar, alhasil cita - cita ini terhenti karna satu alasan. Maksudnya bukan terhenti dan kemudian mati, tetapi masih berlanjut, menyusun pondasi, dan terus bertahap sampai detik ini.

Suatu hari, kami bergumam mengenai lahan kosong yang acap kali terbengkalai. Kami ingin lahan ini menjadi sebuah taman yang berdaya guna. Langkah awal Kami membersihkan lahan kosong tersebut yang ditumbuhi hama rumput. Lalu kami membuat desain Taman. Atas izin Allah sekarang lahan tersebut akan segera diproses untuk di bangun menjadi sebuah Taman. Tidak perlu menunggu lama Itikad baik Kami dipermudah olah Allah SWT. Sekarang Kami hanya menunggu prosesenya dan yakin diakhir cerita ini, Kami dan masyarakat akan menikmati hasil yang baik.

Ide itu muncul ketika kita sedang berjalan menuju perubahan. Kali ini mengenai sebuah lampu, Bekerja sama dengan salah satu produsen lampu terkemuka di Indonesia. Kami ingin merangkai lampu yang bertuliskan lafadz Allah. Lampu - lampu tersebut saling susun menyusun dari rumah ke rumah yang akan menerangi kampung. Lafadz Allah akan terlihat dari atas langit ketika malam hari. Gagasan ini masih tahap wacana yang perlu kita ubah menjadi gerakan terstruktur.

Atas izin Allah kembali, Kami diberi rizki untuk menyambung keinginan Kami untuk membuat perubahan. Dari lembaga pemerintahan memberi sebuah kucuran dana. Keinginannya untuk memperbaiki Infrastruktur Madrasah, dan membuat sebuah plang atau rambu bertulisan Asmaul Husna. Hal ini masih perlu dikaji lagi lebih dalam untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang baik.

Bulan Desember 2018 kemarin, Menara Toa Masjid Jami Baitul Ma'mur milik Jamaah Persis Cadas ini sudah berdiri kokoh untuk bisa memperluas lagi jangkauan suara yang dihasilkan. Menara tersebut hasil dari mana? Jawabnya hasil ikhtiar dan rezeki.

Analoginya Ma'had Imtaq adalah seekor burung yang masih kecil tapi sudah pandai mencari makan, tinggal ia perlu belajar mengepakan sayap, kemudian terbang tinggi. Si burung kecil pun sudah dewasa. Kemudian ia berkelana jauh mengelilingi semesta, setelah itu ia mulai lelah dan turun ke sarang. Dan diganti dengan anak - anaknya yang suaranya sudah lantang didengar.

Prinsip Kami, kemukakanlah sebuah ide, jika ide tersebut tidak terpakai hari ini, jangan bersedih atau menyesal. Mungkin suatu saat ide yang sudah Kita buat akan sangat berguna dan bermanfaat dilain hari. Karna tidak ada ide yang sia - sia, kecuali ide tersebut bertujuan untuk menyia - nyiakan sebuah ide.

Jika semua cita - cita yang Kami inginkan ini terwujud.Bukan tidak mungkin Kampung Cadas ini akan menjadi Kampung percontohan pertama di Bandung Barat. Pararel gagasan yang Kami canangkan semoga terwujud seperti apa yang diharapkan. Bercermin pada Baksol Moveon , Kampung Ingris, dan kampung unik lainnya.

Potensi FURI - Ma'had Imtaq dan masyarakat Kampung Cadas Desa Ciptagumati Kec Cikalongwetan sangatlah besar. Jika kita tidak bergerak maka tidak akan ada perubahan sama sekali. Kami ingin Kampung ini jadi lebih baik dari segi infrasrtuktur, hubungan antar manusia, ekonomi, politik, spiritual, dan aspek penting lainnya.

Harus Ada Icon atau ciri khusus untuk kampung Cadas. Bisa karna ada landmark nya, bisa karna warganya yang kreatif, bisa karna masjid dan madrasahnya, dan lain lain.

Kemudian jika benar menerapkan konsep Revolusi Industri 4.0, Cadas Berdaya warganya pun akan berkekuatan, berkemampuan, dan bertenaga. Serta mempunyai akal, cara, dan sebagainya untuk mengatasi sesuatu.

Lalu apa maksud dari judul  "koma diakhir titik"?

Maksudnya ketika ada keinginan atau cita - cita yang kemudian terwujud, maka tak berhenti sampai disitu. Harus terus berinovasi dan mengembangkan semua kemapuan untuk menciptakan sebuah perubahan yang lebih baik, sampai sang titik enggan mengakhiri inovasi.

Jangan tumpahkan ide kalian begitu saja. Tapi tuangkanlah ide kalian, karna jika kalian menuangkan ide tersebut akan berada di satu titik yang nantinya titik tersebut dapat mudah diolah, berbeda jika kalian menumpahkan ide kalian, maka ide kalian akan berceceran tak tentu tujuan.

 

***

Penulis: Jalaludin Rahmat Assabani - Crew Mahad Imtaq

Reporter: Reporter Editor: admin