Menyambut Bulan Ramadhan

oleh Reporter

06 Juni 2016 | 09:09

Bulan Ramadan Insya Allah beberapa hari lagi kita masuki, bulan yang sangat mulia, bulan penuh berkah, bulan tarbiyah untuk mencapai derajat yang paling mulia adalah ketakwaan. QS. Al-Baqarah 183 183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, QS. Al Hujurat 13 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Sebagaimana ayat-ayat tersebut di atas, bahwa target ibadah shaum kita adalah meningkatkan kualitas ketakwaan. Umat Islam dituntut tidak hanya meninggalkan makan dan minum saja, tetapi juga dapat mengendalikan nafsu, meningkatkan keimanan agar terhindar dari apa yang digambarkan oleh nabi Muhammad Saw. yaitu “Banyak orang yang shaum tetapi tidak mendapat nilai dari sisi Allah Swt. kecuali sebatas merasakan haus dan lapar saja. Predikat Taqwa tidak mudah diperoleh. Ia baru akan diperoleh manakala dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah disyariatkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Untuk itu perlu persiapan-persiapan yang mumpuni dalan menyongsong bulan Ramadan antara lain: 1. Persiapan Ilmu Persiapan ilmu meliputi dua hal yaitu: a. Mempunyai pemahaman yang utuh tentang Ramadan dan keutamaan bulan Ramadan. b. Memanfaatkan dan mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis dan konkrit mengantarkannya untuk mencapai ketakwaan 2. Menjaga Hati Mengkondisikan hati agar senantiasa ada dalam keimanan dan keikhlasan untuk mencapai keridaan Allah Swt., dan menjaga hati dari hal-hal yang akan merusak nilai shaum. “Barangsiapa yang shaum Ramadan atas dorongan iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari) 3. Menjaga Lisan Berusaha untuk menjaga lisan dari ucapan dusta dan yang tidak berguna (lagha), karena kemabruran shaum adalah terjaganya lisan sebagai cerminan hatinya. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak membutuhkan, meninggalkan makanan dan minuman darinya.” (HR. Muslim) 4. Kepekaan Sosial Menumbuhkan perasaan empati untuk senantiasa dapat berbagi dengan yang lain berupa infaq dan sedekah, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Ali Imran:92 92. kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Reporter: Reporter Editor: admin