Garut - persis.or.id, Ketika Natsir mengemukakan Mosi Integral 3 April 1950 di Parlemen RIS, selain sebagai Ketua Fraksi Masyumi, beliau pun tercatat sebagai Penasehat PB Persis dengan Tuan A. Hassan.
Bahkan, sebelum menyampaikan Mosi Integral tersebut, Natsir menemui dulu Tuan A. Hassan, gurunya di jamiyyah Persis. Berdiskusi tentang permasalahan bangsa dan ummat, serta upaya dialog yang mesti dilakukan tidak hanya antar-tokoh Islam, tapi juga dengan kalangan nasionalis-sekuler, bahkan komunis.
Arahan Tuan A. Hassan jelas. Demi kemaslahatan, dialog harus dilakukan untuk mencari kesepahaman atas solusi pemecahan masalah bangsa.
Berdialoglah Natsir dengan kalangan nasionalis, Kristen Protestan, Khatolik, juga Komunis.
Demikianlah, rumusan Mosi Integral disepakati, termasuk Jubir yg dipercayakan pada Natsir itu sendiri. Masalah bangsa terpecahkan. Dan digantilah RIS menjadi NKRI.
Sekarang, 69 tahun setelahnya, Dewan Dakwah dan MUI malah yang getol menyuarakan Hari Mosi Integral sebagai Hari Nasional dengan ragam kegiatan pada 3 April 2019 di gedung MUI dan Dewan Dakwah. Itu bagus sekali. Namun demikian, jamiyyah Persis lah yang seharusnya terdepan. Karena sesungguhnya jamiyah inilah yang paling legitimated.
Untunglah, adik-adik aktivis Hima Persis yang dimotori Iqbal Dzilal ini bergerak dengan cepat menemui Wakil Ketua MPR RI. Disepakatilah pengusulan yang sama: Hari Mosi Integral sebagai Hari Nasional. Karena dulu diucapkannya usulan Mosi Integral di Parlemen, maka sekarang pun berlaku yang sama: pengusulannya di gedung Parlemen!
Gedung Nusantara V DPR/MPR RI pada Jumat 5 April 2019 menjadi saksi, bagaimana jamiyah PERSIS dinyatakan berjasa kepada Negeri ini. Dan melalui salah satu tokoh terbaiknya, Natsir, berhasil menyelamatkan NKRI yang tetap teguh hingga sekarang.
Kami, generasi muda Persis, dengan tegas menyatakan di gedung Parlemen tersebut, bahwa pada kemerdekaan tanah air Indonesia, ada darah para syuhada Persis! Bahwa Natsir ketika berpidato Mosi Integral adalah juga salah satu pejabat PB Persis.
Akhirnya, dengan dukungan Wakil Ketua MPR RI, ditandatanganilah usulan secara resmi Mosi Integral Natsir sebagai Hari Nasional.
Dan ana bersyukur menjadi salah seorang di antara penandatangannya, selain Wakil Ketua MPR RI, Prof. Sudarnoto, kang Dr. Teten dan Kang Aay M Furkon sebagai representasi PP Persis, serta adik-adik mahasiswa dan pelajar Persis.
الحمد لله رب العالمين
Salam perjuangan bagi adik-adikku, para aktivis Hima Persis: Iqbal Dzilal, Ceceng, Farhan, Ilham; untuk menyebut beberapa nama diantaranya. You all have got my full respect! Ingatlah, apa yang adinda lakukan adalah bagian dari goresan sejarah. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI di mimbar Parlemen waktu itu, Jas Hijau, "Jangan Sekali-kali Melupakan Jasa Ulama." Mari adik-adikku, kita teriakkan lantang: Jas Hijau Persis: "Jangan Sekali-kali Melupakan Jasa Ulama Persis!"
Anggota Dewan Tafkir PP Persis
The Eagle Always Flies Alone
Merdeka-Grt 070419