Tidak dapat dimungkiri bahwa sebuah gerakan itu mesti ada unsur pendukung dan penyeimbang. Sebuah organisasi maju karena soliditas internalnya terjaga. Secara struktural di dalam organisasinya saling mendukung dan menciptakan alur gerak yang dinamis. Tetapi sebetulnya ada faktor pendukung lain di balik berhasilnya suatu gerakan. Di antaranya adalah faktor kultural; kekeluargaan. Sehingga persahabatan yang terjadi di dalam organisasi tidak melulu berbicara struktural, _ikraman_ antara pemimpin dan yang dipimpin, pola komunikasi yang dibangun bukan sebatas instruktif dan koordinatif secara _institutional_ melainkan komunikasi emosional antar anggota. Bahkan ada faktor lain yang dapat menjadi penopang gerakan, yaitu keluarga dari anggota. Termasuk para istri tasykil di dalamnya.
Menyadari hal itu, demisioner Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Jawa Barat mengadakan acara _family gathering_ di Villa Darso, Gambung, Pasir Jambu. Pada hari sabtu-ahad, 28-29 Mei 2016. Acara disetting sehari full dengan maksud mensinergikan gerakan kultural dan struktural. Acara sederhana dan cenderung santai ini mempertemukan seluruh istri dan anak dari tasykil demisioner Hima Persis Jabar 2013-2015. Adapun jumlah pesertanya 29 orang (dihitung dengan anak-anak).
Acara yang dikoordinatori Deden Delicious itu pun tidak meninggalkan aspek ruhiyahnya; sebagai identitas dari gerakan Persis. Yaitu pengajian keluarga yang disajikan oleh Ust. Deni Hilman Abdullah (cucu dari ust. KH.E. Abdullah). Materi yang dibawakan merupakan gerakan penyeimbang di antara keluarga aktifis dalam berjuang menjalankan amanah jihad.
Rencananya kegiatan yang serupa akan berlanjut. Termasuk di bulan Ramadhan nanti. Bahkan rencananya akan lebih produktif lagi dengan menginisiasi bisnis bersama.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan beberapa agenda santai dengan maksud untuk melenturkan kekakuan yang ada di antara tasykil demisioner dan mempererat Silaturahmi. Sehingga komitmen mereka dalam berjuang; tidak mesti struktural saja. Tetapi di manapun dan kapanpun akan berikhtiar untuk konsisten berjuang untuk umat. (/ATN)