Depok - persis.or.id, Pesantren Sastra (PESAT) Pimpinan Pusat Pemuda Persis mengunjungi Pusat Dokumentasi Islam Indonesia Taman Budaya Ilmu (Tamadun).
Ketua PESAT, Aldy Intanzia Wiguna menyatakan bahwa kunjungan tersebut juga sebagai agenda sosialisasi ke Pemuda Persis Depok dan Bogor.
"Dalam rangka silaturahim hari ini, kami dari Tim Pesat mengagendakan kunjungan ke Pusat Budaya Islam Indonesia Tamadun yang diampu oleh Ust. Hadi Nur Ramadhan untuk sharing literasi pemikiran Persis,” ucap Aldy pada Jum'at (02/02/2019) lalu.
Selain itu, imbuhnya, PESAT juga melakukan penelusuran karya sastra karya ulama Persis, dan kajian turats ulama Persis, serta monitoring buku-buku Persis yang akan menjadi koleksi Perpustakaan PP. Persis.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Pimpinan Pusat Dokumentasi Tamadun, Hadi Nur Ramadhan.
Hadi, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa kader sastra Persis harus membaca karya sastra ulama Persis, serta membaca tatkala Hamka dikritik oleh A. Hassan.
"Setelah A. Hassan meninggal, Hamka menulis karya (yang berjudul) 'Syekh Hassan', dan pada tahun 1930 Persis menerbitkan Karya Sastra oleh Bagian penerbitan Persatuan Islam yang bukunya itu saat ini berada di luar negeri,” jelasnya saat diskusi.
Hadi juga mengingatkan kepada kader muda Persis untuk lebih mengetahui lebih jauh Pemikiran dan literatur karya ulama Persis.
"Tanpa mengetahui pemikiran tokoh-tokoh Persis, kita akan kering dalam berjamiyyah, wawasan islam dan semangat jihad,” imbuhnya.
Usai diskusi, Tim PESAT mengadakan sosialisasi yang disambut oleh Pemuda Persis Depok dan Bogor.
"Ada yang menarik dari Pesantren Sastra ini, yakni syarat akan pemikiran Islam yang dituangkan dalam karya sastra. Saya harap Pesantren Sastra ini harus dikembangkan dan terus diolah,” ujar Dzul, salah satu anggota Pemuda Persis Depok.
Kunjungan silaturahim tersebut dianggap membuat kader semakin melek akan tradisi dan karya intelektual tokoh-tokoh Persis. (/Asep Azhar)