Yogyakarta – persis.or.id, Pimpinan Wilayah (PW) Persis DIY Yogyakarta diresmikan oleh PP Persatuan Islam pada tanggal 28 sya’ban 1437/4 Juni 2016.
Tercatat sampai saat pelaksanaan Musykerwil baru berusia 1 tahun lima bulan. Tentu saja dalam usia tersebut belum banyak yang bisa dilakukan oleh jamiyyah Persis.
Ketua PW Persis DIY Jogyakarta, Ust. Indra Fajar Nurdin meyampaikan ada beberapa langkah awal yang dilakukan oleh PW Persis Jogya diantaranya melakukan kajian dan atau analisis SWOT.
kekuatan (strength) potensi kader yang berusia muda dan terdidik merupakan modal utama kader jamiyah Persis di Jogya.
Weaknesses salah satu kelemahan status mahasiswa yang nomaden dan belum tentu tinggal permanen di Jogya, sumber pendanaan yang masih terbatas dan perlu pengarahan manajerial jamiyah.
Ust Indra yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga menuturkan bahwa, kultur masyarakat Jogya yang terbuka membuat oppotunies kesempatan yang terbuka lebar bagi pengembangan faham dan jamiyah Persis.
Selain itu, ancaman (threath) di kota Jogya karena sangat terbuka maka qhazwul fikri (pertarungan pemikiran) sangat mungkin terjadi.
Ada beberapa program strategis yang putuskan dalam musykerwil kali ini, diantaranya; melakukan tahap sosialisasi dan konsolidasi, tahap formulasi, tahap aksentuasi, tahap aksentuasi, tahap ekspansi.
Strategic plan pengelolaan dan pengembangan jamiyah Persis di Jogya harus diimplementasikan secara serius oleh seluruh kader Persis dan Bagian Otonom. (/ISL)