Oleh: Robani Rahman
Nama lengkapnya Muhammad Ruhul Jadid. Biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan UUH. Dia adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara pasangan Ustaz H. Encim Ghani dan Ustazah H. Dra. Iis Istiaroh. Lahir dari keluarga yang taat beragama pada tahun 2002 bulan Januari silam.
Ruhul kecil begitu keras dididik agama oleh orang tuanya. Semangat, disiplin, dan taat akan aturan adalah kata kuncinya. Beruntung baginya, ketika usia masih balita, pada saat adzan subuh berkumandang seringkali dipangku/digendong langsung oleh ayahnya ke mesjid.
Begitu pun saudara-saudaranya yang lain. Terdiri dari 6 laki-laki serta 1 perempuan, sampai saat ini keluarga yang melabeli keluarganya sendiri dengan istilah 7 bersaudara ini konsisten berjamaah sekeluarga tiap waktu di masjid.
Kembali kepada Ruhul Jadid. Ruhul kecil ketika usia SD bersekolah di MI PUI Cibadak Banjarsari. Lulus pada tahun 2014, dengan mantap, orang tuanya menyekolahkan di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 100 Banjarsari. Salah satu pesantren unggulan yang memadukan pelajaran agama dengan pelajaran umum di daerah Ciamis, Jawa Barat.
Sejak masuk pesantren jenjang kelas 7 MTs, bakatnya sudah terlihat dari segi pelajaran agamanya. Berbekal pendidikan agama dari keluarga dan waktu sekolah di MDTA, dia begitu semangat belajar di pesantren. Tak lupa, santri yang murah senyum ini aktif di organisasi khas santri PPI, yaitu RG alias Rijaalul Ghaad.
Walaupun di awal-awal tahun pertama sekolah prestasinya selalu kalah dari santri yang lain, tapi untuk ukuran santri RG, dia merupakan anak yang berprestasi. Seringkali Ruhul mendapatkan prestasi yang membanggakan di pesantrennya. Ditambah tempaan para ustadz di PPI 100 yang begitu ikhlas mengajar para santrinya, santri yang sangat menggemari olahraga outdoor ini sukses menjadi santri yang menonjol di antara teman-temannya.
Ketika di usia SD, Ruhul kecil sudah terbiasa duduk di peringkat 1 atau 3 besar. Hasil didikan keluarganya membuktikan bahwa Ruhul sangat cinta akan keilmuan.
Yang Penting ke Luar Negeri
Ketika memasuki tingkat Muallimien di PPI 100 Banjarsari, kesungguhannya dalam mempelajari ilmu agama sudah sangat mantap. Hafalan Al-Qur’annya juga alhamdulillah paling banyak dibandingkan dengan santri yang lain, yaitu 10 Juz.
Tidak ada yang menyangka bahwa Ruhul bisa masuk ke Universitas Al Azhar, Cairo Mesir. Karena di lingkungan keluarganya sendiri rata-rata masuk ke kampus-kampus dalam negeri saja.
Ruhul sendiri menyampaikan bahwa dia bercita-cita dari dulu melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Untuk tempat dan jurusannya belum sempat terpikirkan, karena yang ada di dalam pikirannya saat itu adalah yang penting kuliah di luar negeri.
Atas izin Allah Swt., Ruhul menjadi santri pertama PPI 100 Banjarsari yang bisa melanjutkan ke luar negeri. Tentu ini jadi kebanggan tersendiri bagi PPI Islam 100 Banjarsari.
Seperti kata Al-Ustadz K.H. Ade Abdurrahman, Lc. selaku pimpinan atau Mudirul-A'm PPI 100,
"Kami bangga melihat Muhammad Ruhul Jadid masuk Universitas Cairo Mesir yang bersejarah itu. Mudah-mudahan ini bisa jadi pendorong dan juga inspirasi bagi adik-adik kelasnya yang lain supaya mengikuti jejaknya, belajar agama langsung ke sumber-sumber keilmuan agama Islam, seperti Madinah, Mesir, Makkah, Libia, bahkan Sudan dan Maroko," harap Al-Ustadz yang juga merupakan lulusan Ibnu Su'ud University, Riyadh, Saudi Arabia itu.
Begitu pun menurut orangtuanya. Siapa yang tidak bangga anak kandung sendiri bisa melanjutkan sekolah ke luar negeri.
"Kami selaku orang tuanya sudah pasti sangat bangga dengan keberhasilan Ruhul melanjutkan studinya sampai ke Mesir. Harapan kami tentu Ruhul bisa sukses belajar sampai tingkat doktoral bahkan professor, yang pada akhirnya keilmuannya itu bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri, kami orang tuanya, dan bahkan untuk agama Islam serta bangsa dan negaranya. Aamiin ya Rabbal-‘aalamiin," tegas Ustadz H. Encim Ghani dengan nada yang mantap dan penuh optimistis.
Kami juga selaku asatiz dan asatizah merasa bangga dan terharu akhirnya ada yang memulai tradisi kuliah di luar negeri. Mudah-mudah ini bisa jadi awal tradisi yang baik ke depannya bagi santriwan-santriwati yang hendak meneruskan pendidikannya pasca lulus dari PPI 100 Banjarsari, yang tidak hanya melanjutkan ke perguruan-perguruan tinggi di dalam negeri saja.
Ruhul masuk ke Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir pada tahun 2020 di Fakultas Ushuludin. Kini di tengah kesibukannya berkuliah, dia masih bisa aktif di organisasi PERSIS cabang Mesir.
Ruhul bercita-cita dengan berkuliah di luar negeri bisa semakin memperdalam keilmuan agamanya. Kemudian nantinya bisa kembali berkiprah memberi warna kepada dunia pendidikan dan dakwah Islam khususnya di PERSIS, umumnya di Indonesia, dengan memadukan antara keilmuan agama dengan keilmuan umum yang berjalan beriringan.
Wallahu-A'lam.
(dh)