Bandung, persis.or.id - Santri Pesantren Persatuan Islam (PPI) 110 Manbaul Huda (MH) Cijawura Bandung terus menorehkan prestasinya pada bidangnya masing-masing.
Setelah Mutia Firqo Hasanah berhasil meraih juara 3 Olimpiade Sains IPA Terpadu pada Senin (7/3/2022) lalu, kali ini Saista Tanisa Rahayu berhasil meraih juara 1 Lomba Tahsin Zakaria Fair Competition pada Senin (14/03/2022).
Saista, panggilan akrabnya, saat ini duduk kelas 7-B. Ia menjelaskan tentang keikutsertaanya pada lomba tahsin ini kepada persis.or.id. Ia mengaku bahwa dirinya mengetahui info lomba ini sangat mendadak, karena sebelumnya tidak ada info sama sekali tentang lomba ini.
Mendengar dirinya diikutsertakan oleh pesantren pada lomba ini. Ia langsung memurojaah di dalam kelas.
“Agar tidak kaku dan gemetar ketika lomba nanti,” ucapnya.
Ia menuturkan metode yang ia gunakan pada lomba ini adalah metode diri sendiri yang ia kreasikan sendiri.
“Karena jika menggunakan metode yang lain, seperti irama hijaz dan nahawad itu agak sedikit sulit untuk dipelajari,” ungkapnya.
Namun demikian, saat ini kedua metode tersebut sedang di pelajarinya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa menjuarai lomba ini, serta mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt.
"Terima kasih juga kepada para guru serta semua teman-teman yang saya sayangi. Terima kasih atas dukungan dan doanya. Dan untuk teman-teman santri lainnya, jangan lupa untuk terus berikhtiar, bersabar, dan nikmati prosesnya,” papar Saista.
Ia pun berpesan untuk jangan mengeluh, karena mengeluh itu akan menjadi penghambat untuk meraih prestasi. Ia juga mengajak untuk terus berusaha membahagiakan orang tua dan membanggakan Madrash Tsanawiyah Manbaul Huda.
Sementara, guru tahsin MTs MH Ustaz Abdul Rojak mengatakan bahwa Saista Tanisa Rahayu memiliki semangat, keberanian, dan suara yang lantang ketika pembelajaran tahsin.
“Sosoknya pun berani untuk tampil, tidak malu dalam melakukan atau memulai kebaikan,” kata Ustaz Rojak.
Menurutnya, kemenangan ini adalah hasil jerih payahnya selama ini. Karena sejak kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI) pun sudah senang belajar tahsin. Dan sampai saat ini Saista aktif dan ikut dalam Lembaga Tahfiz Manbaul Huda.
“Semoga dengan prestasi santri-santri ini dapat memotivasi santri lainnya juga untuk bisa berprestasi. Dan juga untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’annya,” harap Ustaz Abdul Rojak, S.Pd.
Reporter: HL
Editor: Dhanyawan