Dalam perjalanan dari Kabupaten paling timur di NTT Malaka menuju Kupang di tengah malam dan hujan lebat kami singgah di mesjid daerah Oehani Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Ahmad Hursan mempunyai dua orang putra Salim dan Said di Kupang, bapaknya seorang pendakwah mengamanatkan kepada kedua putranya untuk melanjutkan dakwahnya.
Wasiat orang tuanya "Abah tidak meninggalkan harta tapi hanya kebun saja" kata ust Salim, kedua anaknya mengira kebun biasa ternyata yang dimaksud adalah kebun itu lahan dakwah, ditugaskanlah anaknya Said ke Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang kedua Salim di Oehani Kab Timor Tengah Selatan.
Ust Salim bi Ahmad Hursan datang ke Oehani sebuah tempat di Kab Timor Tengah Selatan yang jauh kemana mana, "dulu hutan belukar disini, belum ada oto (mobil) kami kesini dari Kupang sehari semalam naik kuda".
Beliau tiba disana membangun musola sederhana dan hanya dia sendiri dan keluarganya yang menjadi jamaahnya.
Tapi ustadz Salim yakin dengan kebenaran al Islam dan orang akan mengikutinya tanpa dipaksa, "Bendera Islam itu tinggal dikibar - kibarkan, mereka akan datang sendiri, kebenaran pasti mengalahkan kebatilan".
Metode dakwahnya sederhana dan bisa diterima masyarakat, misalnya yang mau masuk Islam tdk diterima begitu saja tp harus seizin pemuka agama setempat dan tertulis kenapa mau masuk islam agar tidak disalahkan di kemudian hari, beliau membina mualaf 90 keluarga.
Mendengar penuturan ust Salim yang berjuang sendirian di tempat yang jauh dan terpencil, hati ini kecut, belum ada apa apanya dibandingkan dengan peran ust Salim ini, salam ta'dzim ust semoga Allah memberkahi.(/ISL)
Nasional
29 November 2024 | 15:18