STAIPI Bandung Selenggarakan Seminar Nasional "Menuju PAUD Berkualitas"

oleh Reporter

06 Agustus 2018 | 05:04

Bandung - persis.or.id, Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema menuju PAUD Berkualitas, Ahad (05/08/2018).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi PIAUD STAIPI Bandung ini dihadiri oleh hampir 500 peserta dengan menghadirkan Keynote Speaker Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ir. Harris Iskandar, Ph.D.

Harris dalam pidatonya menyampaikan bahwa, Indonesia memiliki tantangan demografi, dimana pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahunnya meningkat.

Selain itu, ia mengatakan, anak juga merupakan individu yang unik dimana sebagai orang dewasa harus memperhatikan tumbuh kembang anaknya dalam 1000 hari pertama,

“Sebab itu sekolah PAUD merupakan investasi bagi negara, sehingga negara berkewajiban memberikan kepastian regulasi bagi perkembangan PAUD yang berkualitas”, ujarnya.

Salah satu bentuk kewajiban negara, jelas Harris, dengan memperhatikan kompetensi Lembaga serta kualifikasi Sumber Daya Manusia nya.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar nasional ini antara lain Dr. Nurmawan, M.Ag. sebagai ketua STAIPI Persis Bandung, yang juga sebagai wakil dari jamiyyah PP Persis yang mengungkapkan bahwa Jamiyyah Persis memiliki peluang dan tantangan dalam mengembangkan Pendidikan khususnya tingkat PIAUD/PAUD.

Menurut Nurmawan, Persis sebagai Lembaga besar memiliki amanat muktamar untuk mempersiapkan akses Pendidikan di setiap cabangnya dari mulai tingkat PAUD dengan mempersiapkan pula SDM sebagai pengelola lembaganya.

Saat ini masih sedikit jumlah Lembaga PAUD yang didirikan oleh jamiyyah Persis, dikarenakan kurangnya mengikuti regulasi Pendidikan serta kurangnya anggaran.

“Tetapi dengan adanya UU yang mendukung penyelenggaraan PAUD di bawah Kemenag dan Kemendibud, maka peluang tersebut masih sangat terbuka lebar”, ungkap Nurmawan.

Untuk menjadikan PAUD berkualitas selain faktor regulasi dan Mutu, Nurmawan juga menilai harus diperhatikan faktor kesehatan anak yang menjadi konsumen dari PAUD.

dr. Emma Mardliyah, M.kes. sebagai pembicara kedua menjelaskan bahwa pentingnya Pendidikan kesehatan masuk kedalam kurikulum, selain itu harus ada pembiasan hidup bersish dan sehat serta memberikan edukasi kesehatan, bukan hanya kepada anak-anak namun juga kepada orang tuanya.

“Sehingga sinergi, apa yang didapat di sekolah serta diterapkan di rumah”, tambah Emma.
Imas Karyamah, M.Pd., sebagai pembicara terakhir juga menyatakan, bahwa menjadikan PAUD yang berkualitas harus memperhatikan aspek seni.

Sebab seni, menurut Imas merupakan segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain.

Anak-anak sebagai individu unik, diharapkan bisa mengembangkan cara berfikir kreatifnya sejak dini sehingga mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya dan dapat menghargai atau mengapresiasi karya orang lain secara kreatif. (*)

 

Reporter: Reporter Editor: admin