Jakarta, persis.or.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) sangat mengecam dan mengutuk keras tindakan pembakaran Al-Quran yang dilakukan di Stockholm, Swedia saat perayaan Iduladha 1444 H.
“Tentu sebagai ormas Islam kami sangat tersinggung dan mengecam keras tindakan pembakaran Al-Quran yang dilakukan Salwan Momika di Stockholm Swedia itu,” ungkap Ketua Umum PP PERSIS K.H Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag kepada persis.or.id, Jumat (30/6/2023).
Ustaz Jeje sangat menyayangkan bahwa kejadian itu adalah aksi penistaan dan provokasi Islam yang ke sekian kali yang terjadi di Swedia.
Menurutnya, tindakan provokatif itu sengaja dibiarkan untuk memancing reaksi balasan dari kaum muslimin, yang kemudian akan dikecam sebagai kaum reaksioner dan ekstrimis.
“Aksi pembakaran kitab suci Al-Quran yang berulangkali di Swedia, menjadi bukti bahwa gerakan islamophobia masih terus eksis,” lanjut Ustaz Jeje.
Karena itu, Ustaz Jeje menekankan bahwa seharusnya PBB dan negara-negara barat segera merumuskan dan menetapkan sanksi hukuman yang keras terhadap para pelaku penistaan agama (Islam), sebagai tindak lanjut dari ditetapkannya hari anti Islamophobia.
Jangan sampai, kata dia, banyak negara yang akhirnya terus menerus berlindung di balik topeng HAM sambil membiarkan aksi penistaan dan penghinaan terhadap Islam terus terjadi.
“Jika terus demikian, PBB dan negara-negara barat masih terus menerapkan standar ganda terhadap hak hak Islam,” pungkasnya. (/HL)
[]