Tulis 300 Halaman Paper, Ghazi Santri PPI 19 Bentar Bahas Konsep Islamisasi dalam Karyanya

oleh Reporter

02 Maret 2019 | 00:11

Garut - persis.or.id, Santri Pesantren Persatuan Islam (PPI) 19 Bentar Garut, Ghazi Abdullah Muttaqin berhasil menulis paper atau karya ilmiah sebanyak 300 halaman. Ghazi membahas Konsep Islamisasi Ilmu Syekh Muhammad Naquid Al-Attas dalam karya ilmiahnya. Santri kelas XII ini berhasil menyelesaikan karya ilmiah dalam waktu empat bulan.

Di bawah bimbingan Daden Robi Rahman, M.UD, karya ilmiah Ghazi yang berjudul 'Pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas Tentang Islamisasi Ilmu (Kajian Deskriptif)' dinilai sebagai karya ilmiah dengan tema berat yang ditulis santri setingkat kelas XII Mu’allimin/ Madrasah Aliyah. 

Karya Ilmiah Ghazi ditulis dalam bahasa Indonesia dengan referensi  buku berbahasa Indonesia dan asing (Arab dan Inggris). Ghazi berkeinginan kuat untuk menerjemahkan karyanya ke dalam bahasa Arab dan Inggris. 

Daden menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan karya ilmiahnya, Ghazi mesti membaca sekian banyak buku, baik referensi primer karya Al-Attas ataupun referensi sekunder. Berbagai pihak ditemuinya untuk tambahan informasi dan diskusi termasuk meminjam buku-buku yang diperlukan. Usahanya menyelesaikan karya ilmiahnya memperlihatkan kerja keras yang merupakan adab dalam mencari ilmu menjadi teladan yang baik untuk teman-temannya. 

Pengaruh orangtuanya sangat dominan dalam hidup Ghazi. Ustadz Husen (ayah Ghazi) adalah ulama Persis yang menjadi salah satu anggota Dewan Hisbah menjadi motivasi tersendiri bagi Ghazi, terutama dalam memfasilitasi anaknya untuk menjadi ulama intelek yang menjadi cita-cita Ghazi sendiri. Termasuk keputusan ayahnya untuk menyekolahkan ke Pesantren Persis 19 Bentar. Sebagai Pesantren Persis tertua di Garut, PPI 19 Bentar berkonsentrasi dalam kajian utama keislaman dan visi keulamaan sebagai goal pendidikannya, ucap Daden kepada persis.or.id Sabtu (2-03-2019).

Santri yang gemar membaca bacaan berat sejak Tsanawiyah ini menulis karya ilmiahnya sejak pertengahan November 2018 sampai akhir Februari 2019. Ia pun  banyak berkonsultasi dengan Biro Paper di PPI 19 Bentar yang dipimpin oleh Pepen Irpan Fauzan, M.Hum.

Paper atau karya ilmiah menjadi salah satu ujian akhir bagi santri Mu’allimin yang diwajibkan oleh seluruh Pesantren Persatuan Islam.  Hal ini bertujuan agar santri memiliki keterampilan menulis untuk sarana dakwah efektif sebagai bekal menjadi ulama masa depan. (HL/AP)

Reporter: Reporter Editor: admin