11. Fir’aun pembuat tipudaya yang canggih,
فَتَوَلَّى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُ ثُمَّ أَتَى.
“Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang”. (QS. Thaha [20]:60)
12. Fir’aun menganggap hanya dirinya yang kuat dan gagah,
قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ وَلأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ وَأَبْقَى.
“Berkata Fir'aun: Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku beri izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”. (QS. Thaha [20]:71)
13. Fir’aun akan menghukum setiap orang yang tidak tunduk dan mengakui bahwa Ia adalah Tuhan,
فَمَآءَامَنَ لِمُوسَى إِلاَّ ذُرِّيَّةٌ مِّن قَوْمِهِ عَلَى خَوْفٍ مِّن فِرْعَوْنَ وَمَلإِهِمْ أَن يَفْتِنَهُمْ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي اْلأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ.
“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Yunus [10]:83)
قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلاَهًا غَيْرِي لأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ.
“Fir'aun berkata: Sungguh jika kamu menyembah Ilah selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang di penjarakan”. (QS. Al-Syu’ara [26]:29)
Al-Shawi (III:211) menyebutkan, penjara Fir’aun sangatlah kokoh. Berada di bawah tanah. Orang di dalamnya sendiri-sendiri yang tidak dapat mendengar dan melihat orang lain.
14. Fir’aun memandang apa yang dikatakan/dilakukannya adalah benar,
يَاقَوْمِ لَكُمُ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ظَاهِرِينَ فِي اْلأَرْضِ فَمَن يَنصُرُنَا مِن بَأْسِ اللهِ إِن جَآءَنَا قَالَ فِرْعَوْنُ مَآأُرِيكُمْ إِلاَّ مَآأَرَى وَمَآأَهْدِيكُمْ إِلاَّ سَبِيلَ الرَّشَادِ.
“(Musa berkata): Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allâh jika azab itu menimpa kita! Fir'aun berkata: Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukan kepadamu selain jalan yang benar”. (QS. Al-Mu’min [40]:29)
15. Fir’aun memandang kekuasaan miliknya, semua kehidupan ada pada tangannya,
وَنَادَى فِرْعَوْنُ فِي قَوْمِهِ قَالَ يَاقَوْمِ أَلَيْسَ لِي مُلْكُ مِصْرَ وَهَذِهِ اْلأَنْهَارُ تَجْرِي مِن تَحْتِي أَفَلاَ تُبْصِرُونَ.
“Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku” (QS. Al-Zukhruf [43]:51)
16. Fir’aun meremehkan yang lain, memandang dirinya lebih baik,
أَمْ أَنَا خَيْرٌ مِّنْ هَذَا الَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلاَيَكَادُ يُبِينُ.
“Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)” (QS. Al-Zukhruf [43]:52)
17. Fir’aun suka mempengaruhi yang lain, yang terpengaruh Fir’aun orang fasik,
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ.
“Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik”. (QS. Al-Zukhruf [43]43:54)
18. Fir’aun adalah thagut (yang melampaui batas),
اذْهَبْ إِلىَ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى.
“Pergilah kamu kepada Fir'aun, susungguhnya dia telah melampaui batas” (QS. Al-Nazi’at [79]:17)
19. Fir’aun suka tidak menghiraukan, menentang serta mengumpulkan pembesarnya,
ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى {} فَحَشَرَ فَنَادَى.
“Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (.:) maka ia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya”. (QS. Al-Nazi’at [79]:23)
20. Fir’aun dan tentaranya orang congkak sombong di bumi. Mengira hidup ini akan kekal abadi tidak akan kembali pada Tuhan,
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودَهُ فِي اْلأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لاَيُرْجَعُونَ.
“Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami”. (QS. Al-Qashas [28]:39)
21. Fir’aun mengaku dirinya Tuhan yang tertinggi,
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ اْلأَعْلَى.
“(Seraya) berkata: Akulah Rabbmu yang paling tinggi”. (QS. Al-Nazi’at [79]:24)
Al-Suyuthi (III:509) mengutip perkataan Ibnu al-Abbas yang mengatakan, Fir’aun itu berkuasa terus, selama 400 tahun dan dia berkata, Aku Tuhanmu yang paling tinggi. Dan al-Shawi (II:113) menyebutkan, Fir’aun membuat patung-patung kecil yang disembah umatnya, lalu ia berkata Ana Rabbukum wa Ruhban, sementara tuhan yang disembah Fir’aun ialah matahari. Sementara Ibnu al-Jauzi (III:244) mengatakan, Fir’aun menyembah secara diam-diam, dan juga Ia menyembah sesuatu yang digantung pada lehernya.
22. Fir’aun dan pembesarnya pemimpin yang mengajak ke neraka,
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَيُنصَرُونَ.
“Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong”. (QS. Al-Qashash [28]:41)
BACA JUGA:Israil, Sifat Dan Kehancurannya Dalam Al-Qur’an (Bagian Satu)