Khittah Gerakan: Kompas Perjuangan Pemuda Persis di Tengah Zaman

oleh Cepi Hamdan Rafiq

14 Desember 2025 | 10:05

Hamdan Rafiq, S.Th.I., M.Pd | Ketua SC Muktamar XIV Pemuda Persis

Menjaga Arah Perjuangan, Meneguhkan Identitas, dan Mengokohkan Ruh Dakwah


Di tengah derasnya arus perubahan zaman—mulai dari disrupsi digital, fragmentasi pemikiran, hingga godaan pragmatisme politik—organisasi dakwah dan kaderisasi dituntut untuk tidak kehilangan arah. Pemuda Persatuan Islam (Pemuda Persis), sebagai organisasi kader dan harakah tajdid, hanya akan tetap tegak jika memiliki kompas perjuangan yang jelas.


Kompas itu bernama khittah.

Khittah bukan sekadar jargon organisatoris, melainkan garis lurus perjuangan yang berakar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta diwariskan melalui tradisi jam’iyyah. Memahami khittah berarti memahami siapa kita, untuk apa kita bergerak, dan ke mana arah perjuangan ini dituju.


Makna Khittah dalam Perspektif Syar’i

Secara bahasa, khittah berarti garis, jalan, atau arah yang tegas. Dalam perspektif syar’i, khittah bermakna jalan perjuangan yang ditetapkan secara sadar dan konsisten berdasarkan wahyu. Allah Ta’ala berfirman:


“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” `(QS. Al-An‘am: 153)


Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam harus memiliki satu jalan yang lurus, bukan jalan yang bercabang karena kepentingan, ambisi, atau tekanan zaman. Dalam konteks gerakan, khittah adalah upaya kolektif untuk tetap berada di shirathal mustaqim.


Khittah sebagai Penjaga Identitas Jam’iyyah

Bagi Pemuda Persis, khittah bukanlah konsep abstrak. Ia terumuskan secara nyata dalam Qaidah Asasi, Qaidah Dakhili, dan Garis-Garis Besar Rencana Jihad (GBRJ). Di sanalah ditegaskan bahwa Pemuda Persis adalah:

  1. organisasi kader,
  2. harakah tajdid,
  3. dan bagian integral dari misi besar dakwah Persatuan Islam.


Khittah menjaga agar kader tetap beridentitas Muslim sebelum identitas apa pun (Ana Muslimun Qabla Kulli Syai’in), serta beradab dalam berjam’iyyah. Tanpa khittah, gerakan mudah berubah menjadi sekadar aktivitas; ramai kegiatan, tetapi kehilangan ruh.


Khittah dan Tantangan Zaman

Realitas hari ini menunjukkan tantangan yang tidak ringan. Sebagian kader mulai terjebak pada pemahaman sempit tentang perjuangan, bahkan tergoda masuk ke wilayah yang berpotensi mengaburkan independensi jam’iyyah. Di sinilah khittah berfungsi sebagai filter ideologis dan etis.


Khittah tidak menafikan peran kader di ruang publik, tetapi menegaskan bahwa:

  1. dakwah adalah poros utama,
  2. jam’iyyah harus tetap mandiri,
  3. dan perjuangan tidak boleh ditundukkan oleh kepentingan sesaat.


Dengan khittah, kader diajak untuk menimbang setiap langkah: apakah ini menguatkan dakwah, atau justru melemahkan marwah jam’iyyah?

Khittah sebagai Ruh Kaderisasi dan Kepemimpinan


Khittah bukan hanya pedoman struktural, tetapi ruh kaderisasi. Ia menanamkan kesadaran bahwa menjadi kader bukan soal ikut pelatihan semata, melainkan proses panjang pembentukan iman, ilmu, adab, dan tanggung jawab dakwah.


Dalam Grand Desain Muktamar XIV, khittah menjadi fondasi lahirnya kader peradaban—kader yang:

  1. kuat ruhiyahnya,
  2. tajam pemikirannya,
  3. aktif gerakannya,
  4. dan matang kepemimpinannya.


Pemimpin Pemuda Persis ke depan bukan sekadar organisator, tetapi penjaga nilai dan arah jihad jam’iyyah.


Menjaga khittah bukan hanya tugas pimpinan, tetapi amanah seluruh kader Pemuda Persis. Di tangan kaderlah khittah itu hidup atau sekadar menjadi teks. Muktamar XIV Pemuda Persis hadir bukan sekadar forum pergantian kepemimpinan, tetapi momentum meneguhkan kembali kompas perjuangan: identitas, ruh gerakan, dan visi dakwah global.


Mari kita rawat khittah ini dengan ilmu, adab, dan amal nyata. Karena hanya dengan khittah yang lurus, Pemuda Persis akan tetap berdiri tegak—menjadi pelayan umat, penjaga manhaj, dan pelopor peradaban Islam di tengah zaman.


Berjamaah dengan adab, bergerak dengan ilmu, dan istiqamah di atas khittah.

انا مسلم قبل كل شيئ


BACA JUGA:

PP Pemuda PERSIS Gelar Muspimleng Persiapan Muskernas 5