SEBAIK-BAIK MANUSIA DI SISI ALLAH (PART 01)

oleh Redaksi

24 Juni 2025 | 13:29

SEBAIK-BAIK MANUSIA DI SISI ALLAH (PART 01)

SEBAIK-BAIK MANUSIA DI SISI ALLAH

Oleh: A. Zakaria



  1.    Orang-orang yang paling mengerti dalam agama;



يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍۢ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ


 “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujâdilah: 11)



۞ وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۭ ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍۢ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌۭ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ


Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk mem-perdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. al-Taubah: 122)


عَنْ مُعَاوِيَةَ ر قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ يُرِدِ اللهُ ِبهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فيِ الدِّيْنِ.           -رواه البخاري-


Dari Mu’âwiyyah r.a, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang Allah menghendaki seseorang untuk menjadi orang baik, pasti Allah akan memberikan paham dalam urusan agama.” (H.R. al-Bukhâri)


عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءَ ر قَالَ؛ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقاً يَلْتَمِسْ فِيهِ عِلْماً سَهَّلَ اللَّهُ طَرِيقاً إِلَى الْجَنَّةِ ، وَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيُسْتَغْفَرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيْتَانِ فِي الْمَاءِ، وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلَا دِرْهَماً وَلَكِنْ وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ مِنْهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. -رواه أبو داود-


Dari Abi al-Dardâ r.a, ia berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalan ke surga, sesungguhnya malaikan meletakkan sayapnya bagi para pencari ilmu karena ia ridha dengan apa yang ia lakukan, dan sesungguhnya seorang ‘alim akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi bahkan ikan yang ada di air dan keutamaan seorang ‘alim daripada seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan dari bintang-bintang yang lainnya. Sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, sesungguhnya mereka itu mewariskan ilmu, barang-siapa yang mengambilnya berarti mengambil bagian yang besar.” (H.R. Abû Dâwûd)


عَنْ أَنَسٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا. -رواه البخاري-


Dari Anas, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Kehancuran itu; hilangnya ilmu, tetapnya kebodohan, diminumnya arak dan timbulnya perzinahan.” (H.R. al-Bukhâri)


2.Belajar dan mengajarkan Alqurân


عَنْ عُثْمَانَ ر عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. -رواه البخاري-


Dari ‘Utsmân r.a, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sebaik-baik di antara kamu adalah orang yang belajar Alqurân dan mengajarkannya kembali.” (H.R. al-Bukhâri)


لَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًۭا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍ


 “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang mem-bacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajar-kan kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Âli ‘Imrân: 164)


إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَـٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ سِرًّۭا وَعَلَانِيَةًۭ يَرْجُونَ تِجَـٰرَةًۭ لَّن تَبُورَ ٢٩

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌۭ شَكُورٌۭ ٣٠


Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Q.S. Fâthir: 29-30)


الٓر ۚ كِتَـٰبٌ أَنزَلْنَـٰهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ


Alif, Lâm Râ. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu menge-luarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Ibrâhîm: 1)


  1. قَالَ عَلِيٌّ؛ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: أَلآ إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتَنٌ، فَقُلْتُ؛ مَا الْمَخْرَجُ مِنْهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: كِتَابُ اللهِ فِيْهِ نَبَأُ مَا قَبْلَكُمْ وَخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ... مَنْ قَالَ بِهِ صَدَقَ وَمَنْ عَمِلَ بِهِ أُجِرَ وَمَنْ حَكَمَ بِهِ عَدَلَ وَمَنْ دَعَا إِلَيْهِ هُدِيَ إِلىَ صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. -رواه الترمذي-


Telah berkata ‘Ali r.a,: “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ingat! Nanti akan terjadi berbagai fitnah,” aku bertanya: “Bagaimana Rasul jalan keluarnya?” beliau bersabda: “(Berpeganglah dengan) Kitabullah, padanya terdapat berita-berita orang sebelum kamu, berita-berita yang akan terjadi setelah kamu dan hukum di antara kamu.”……barangsiapa yang berkata dengan Alqurân pasti benar, siapa yang mengamalkannya pasti dapat pahala, siapa yang menghukum dengan Alqurân pasti adil, dan barangsiapa yang mengajak kepadanya pasti diberikan petunjuk ke jalan yang lurus.” (H.R. al-Tirmidzi)


3.Orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari gangguan lisan dan tangannya


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ ص، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ. -رواه مسلم-


Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Âsh, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW: “Siapa yang terbaik di kalangan orang Islam?” Nabi bersabda: “Ialah orang yang selamat muslim-muslim yang lainnya dari gangguan lisan dan tangannya.” (H.R. Muslim)



يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌۭ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًۭا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌۭ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًۭا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَـٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَـٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ


Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (Q.S. al-Hujurât: 11)


عَنْ أَبِي مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهَا بَعْضًا.        -متفق عليه-


Dari Abi Musa dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya.” (H.R. al-Bukhâri dan Muslim)


وَعَنِ النُّعْمَانَ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ؛ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.      -متفق عليه-


Dari al-Nu’mân bin Basyîr, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintainya, saling menyayanginya dan saling me-ngasihi di antara sesamanya bagaikan satu jasad jika salah satu anggota badannya merasa sakit, maka anggota badan yang lainnya akan merasa sakit dengan tidak bisa tidur dan merasa panas badan.” (H.R. al-Bukhâri dan Muslim)


وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ر قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : مَنْ نَفَّسَ عَلَى مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَلَيْهِ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا دَامَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. -رواه مسلم-


Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan dia daripada kesusahan-kesusahan di akhirat, dan barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang susah, niscaya Allah memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah menutupi (aib) dia di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hambanya selama ia berusaha menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)


BACA JUGA:

Ana Muslimun Qabla Kulli Syai’in: Identitas yang Tak Bisa Ditawar

Reporter: Redaksi Editor: Gicky Tamimi