TAUBAT DAN ISTIGHFÂR
Oleh: A. Zakaria
قُلْ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ٥٣ وَأَنِيبُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا۟ لَهُۥ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ ٥٤
“Katakanlah; “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (Q.S. al-Zumar: 53-54)
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍۢ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ١٣٣ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ ١٣٤ وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَـٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ١٣٥ أُو۟لَـٰٓئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌۭ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّـٰتٌۭ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَـٰمِلِينَ١٣٦
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Q.S. Âli ‘Imrân: 133-136)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّى أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ. -رواه مسلم-
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai seluruh manusia, bertaubatlah kamu kepada Allah dan mohonkan-lah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya kami suka bertaubat kepada Allah kurang lebih 100 kali sehari semalam.” (H.R. Muslim)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْئُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْئُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلَعَ الشَّمْسَ مِنْ مَغْرِبِهَا. -رواه مسلم-
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah membuka tangannya di waktu malam agar orang yang berbuat salah di siang hari bertaubat, dan Allah membukakan tangannya di siang hari agar orang yang berbuat salah di malam hari bertaubat, (Allah membuka pintu taubat) sampai matahari terbit dari barat (hari kiamat).” (H.R. Muslim)
PENGAMPUNAN DOSA
1.Dengan berbuat baik setelah berbuat kesalahan;
عَنْ أَبيِ ذَرٍّ قَالَ؛ قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ ص: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. -رواه الترمذي-
Dari Abu Dzar, ia berkata; Rasulullah telah bersabda kepadaku: “Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada dan ikutilah kesalahan itu dengan kebaikan, niscaya akan menghapuskannya dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. al-Tirmidzi)
2.Dengan pengamalan ibadah yang ikhlas, seperti wudhu, shalat, shaum, zakat, haji dan yang lainnya.
3.Dengan infaq dan shadaqah.
4.Dengan sabar di saat mendapat musibah.
DO’A SAYYIDUL ISTIGHFÂR
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى لَا إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبىِ فَاغْفِرْلِى فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ. -رواه البخاري-
“Ya Allah, Engkaulah tuhanku, tiada tuhan selain Engkau, Engkau telah ciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku atas perintah-Mu dan janji-Mu sedapat mungkin (aku laksanakan), aku berlindung kepada-Mu dari sejahat-jahat apa yang aku lakukan, aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu atasku, dan aku kembali kepada-Mu dengan mem-bawa dosa-dosaku, ampunilah aku sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (H.R. al-Bukhâri)
BACA JUGA:Khutbah Arafah 1446 H: Hari Ampunan, Tauhid, dan Persaudaraan Umat Islam