Benarkah Rasulullah Saw Umrah Hanya di Bulan Dzulqa'dah?

oleh Sekretariat Dewan Hisbah

29 September 2025 | 22:22

Dewan Hisbah PP PERSIS

Pertanyaan dari : Hamba Allah

Pertanyaan : Apakah benar Rasul melaksanakan Ibadah Umrah hanya dibulan Dzulqa'dah saja? Kalau iya mohon sertakan dalil ang kuatnya


Jawaban :


Memang benar terdapat hadis yang menjelaskan bahwa umrah Rasululah Saw hanya di bulan Dzulqa’dah, antara lain dalam riwayat Ibnu Majah sebagai berikut:


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمْ يَعْتَمِرْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَةً إِلَّا فِي ذِي الْقَعْدَةِ


Dari Aisyah radliallahu 'anha, ia bekata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah melakukan umrah kecuali di bulan Dzulqa'dah." (HR. Ibnu Majah)


Secara zhahir hadis tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan Umrah Rasul selalu di bulan Dzulqa’dah. Namun hadis tersebut tidak menapikan pelaksanaan umrah Rasulullah Saw bersama hajinya yaitu bulan Dzulhijjah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Anas bin Malik Ra:


عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ رَدُّوهُ وَمِنْ الْقَابِلِ عُمْرَةَ الْحُدَيْبِيَةِ وَعُمْرَةً فِي ذِي الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ وَقَالَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي اعْتَمَرَ مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَتَهُ مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ وَمِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ وَمِنْ الْجِعْرَانَةِ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ


Dari Qatadah ia berkata; Aku bertanya kepada Anas radliallahu 'anhu, lalu dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan 'umrah sebanyak empat kali. Yaitu 'umrah ketika mereka (Kaum Musyrikin) menghalangi Beliau, 'umrah pada tahun berikutnya yaitu 'umrah Al Hudaibiyah, 'umrah pada bulan Dzul Qa'dah dan 'umrah saat Beliau menunaikan haji". Telah menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan kepada kami Hammam dan dia berkata: "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan 'umrah sebanyak empat kali yang kesemuanya pada bulan Dzul Qa'dah kecuali 'umrah yang Beliau laksanakan bersama hajinya. Yaitu 'umrah Beliau dari Al Hudaibiyah, 'umrah pada tahun berikutnya, 'umrah Al Ji'ranah saat Beliau membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan perang) Hunain dan 'umrah dalam 'ibadah haji Beliau". (HR. Al-Bukhari)


عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسًا - رضى الله عنه - أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِى ذِى الْقَعْدَةِ إِلاَّ الَّتِى مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِى ذِى الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِى ذِى الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مِنْ جِعْرَانَةَ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِى ذِى الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ.


Dari Qatadah bahwa Anas radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya beliau lakukan di bukan Dzulqa'dah kecuali umrah yang beliau kerjakan bersamaan dengan hajinya, yaitu umrah dari Hudaibiyah atau Umrah pada zaman Hudaibiyah tepatnya pada bulan Dzulqa'dah, dan umrah pada tahun sesudah itu juga dalam bulan Dzulqa'dah. Kemudian umrah yang beliau lakukan dari Ji'ranah ketika membagi-bagikan harta rampasan perang Hunain, juga di bulan Dzulqa'dah, dan sesudah itu umrah yang beliau lakukan bersamaan dengan haji. (HR. Muslim)


Dalam menggabungkan hadis-hadis tersebut para ulama menjelaskan:


أَيْ الْعُمْرَة كُلّهَا فِي ذِي الْقَعْدَة إِلَّا الَّتِي فِي حَجَّته كَانَتْ فِي ذِي الْحِجَّة قَالَهُ الْحَافِظ وَقَالَ اِبْن الْقَيِّم : وَلَا تَنَاقُض بَيْن حَدِيث أَنَس أَنَّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَة إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّته وَبَيَّنَ قَوْل عَائِشَة وَابْن عَبَّاس لَمْ يَعْتَمِر رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا فِي ذِي الْقَعْدَة ، لِأَنَّ مَبْدَأ عُمْرَة الْقِرَان كَانَ فِي ذِي الْقَعْدَة وَنِهَايَتهَا كَانَ فِي ذِي الْحِجَّة مَعَ اِنْقِضَاء الْحَجّ ، فَعَائِشَة وَابْن عَبَّاس أَخْبَرَا عَنْ اِبْتِدَائِهَا وَأَنَس أَخْبَرَ عَنْ اِنْقِضَائِهَا


“Yaitu bahwa seluruh umrah Nabi ﷺ dilakukan pada bulan Dzulqa‘dah, kecuali umrah yang bersama hajinya, yang terjadi pada bulan Dzulhijjah. Demikian kata al-Ḥāfiẓ. Ibnu Qayyim berkata: Tidak ada pertentangan antara hadis Anas yang menyatakan semuanya terjadi pada Dzulqa‘dah kecuali yang bersama hajinya, dengan perkataan ‘Aisyah dan Ibnu ‘Abbas: ‘Rasulullah ﷺ tidak berumrah kecuali pada Dzulqa‘dah’. Sebab, permulaan umrah qirān (umrah yang digabung dengan haji) itu berada di Dzulqa‘dah, sedangkan akhirnya terjadi di Dzulhijjah bersamaan dengan selesainya haji. Maka ‘Aisyah dan Ibnu ‘Abbas mengabarkan tentang permulaan umrah tersebut, sedangkan Anas mengabarkan tentang penyelesaiannya.” (‘Aunul Ma’bud, 5: 471)


وَلا يُنَافِيهِ كَوْنُ عُمْرَتِهِ الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ فِي ذِي الْحِجَّةِ، لِأَنَّ مَبْدَأَهَا كَانَ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، لِأَنَّهُمْ خَرَجُوا لِخَمْسٍ بَقِينَ مِنْ ذِي الْقَعْدَةِ، كَمَا فِي الصَّحِيحِ، وَكَانَ إِحْرَامُهُ بِهَا فِي وَادِي الْعَقِيقِ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ ذُو الْحِجَّةِ، وَفِعْلُهَا كَانَ فِي ذِي الْحِجَّةِ.


Hal itu tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa umrah yang menyertai hajinya terjadi pada bulan Dzulhijjah, karena permulaannya terjadi pada Dzulqa‘dah; mereka berangkat ketika tersisa lima hari dari Dzulqa‘dah, sebagaimana dalam riwayat sahih. Beliau berihram di Wadi ‘Aqiq sebelum masuk Dzulhijjah, sedangkan pelaksanaannya terjadi di Dzulhijjah. Dengan demikian, kedua jalur riwayat—yang menetapkan dan yang menafikan—keduanya sah.” (Irsyadus Syari, 3: 265)


Kesimpulan:

Rasulullah Saw melaksanakan umrah sebanyak empat kali; tiga kali dilaksanakan pada bulan Dzulqa'dah dan satu kali dilaksanakan bersama hajinya pada bulan Dzulhijjah.






BACA JUGA:

Haid Saat Umrah, Apakah Wajib Membayar Dam? Ini Penjelasannya