Membantu Umat Islam Palestina
Saat ini, saudara-saudara kita di Gaza Palestina sangat menderita. Selain dibantai oleh Israel, mereka juga diblokade oleh Israel. Mereka mengalami kelaparan dan kehausan yang mematikan. Mereka kekurangan makanan, air, listrik, pakaian, obat-obatan, bahan bakar dan internet akibat pemboman dan blokade Israel. Mereka mengalami krisis makanan, air dan obat-obatan. Bencana kelaparan dan kematian setiap harinya menimpa mereka. Mereka sangat memerlukan bantuan dari dunia internasional khususnya umat Islam sebagai saudara mereka.
Penderitaan mereka ini sudah berlangsung 1 tahun lebih sejak Israel membombardil kota Gaza mulai tgl 7 Oktober 2023 sampai hari ini. Sebelum kita berpuasa Ramadhan, mereka telah lebih dahulu berpuasa. Mereka telah berpuasa dalam arti tidak makan dan minum sejak terjadi perang sampai hari ini karena krisis makanan dan air.
Mereka tidak memiliki apa-apa lagi. Mereka segalanya akibat pemboman oleh Israel. Mereka kehilangan orang-orang mereka cintai. Lebih dari 50 ribu orang mati syahid dibantai oleh Israel dan lebih dari 110 ribu menderita luka-luka. Mereka juga kehilangan harta, tempat tinggal, masjid, rumah sekolah, rumah sakit, pasar, toko, swalayan, dan bangunan pemerintahan. Semua dihancurkan oleh Israel.
Penderitaan mereka sangat luar biasa. Mereka sudah menjadi fakir, miskin, yatim dan janda dalam waktu seketika. Penderitaan mereka melebihi penderitaan orang fakir, miskin, yatim dan janda di negara manapun termasuk negara kita.
Sebagai muslim, kita wajib merasakan penderitaan mereka dan membantu meringankan penderitaan mereka. Karena, penderitaan mereka adalah penderitaan kita,. Tangisan mereka adalah tangisan kita. Dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita. Inilah bukti iman yang sempurna dan ukhuwah islamiyah yang perintahkan oleh Allah ta’ala dan Rasulnya. Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (AL-Hujurat: 10). Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya.” (HR. Muslim).
Allah ta’ala memerintahkan kita untuk menolong saudara kita yang memerlukan pertolongan. Allah ta’ala berfirman, “(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan. (Al-Anfal: 72).
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga menggambarkan orang-orang beriman bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh ikut merasakannya. Rasulullah shallahu ‘alaiihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling cinta, kasih sayang dan empati di antara mereka seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa iman seseorang belum sempurna jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Rasulullah shallahu ‘alaiihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang di antara kalian sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Mencintai saudaranya berarti merasa empati kepada saudaranya yang menderita, merasakan penderitaannya, membelanya dan membantunya.
Di antara hikmah puasa yaitu menimbulkan rasa empati, kasih sayang dan kepekaan sosial. Allah swt mewajibkan puasa agar kita menjadi orang yang bertakwa, dan di antara ciri orang yang bertakwa adalah orang yang suka berinfak dan membantu saudaranya muslim. Selain itu, agar kita bisa merasakan penderitaan orang-orang yang kelaparan dan kehausan. Dengan puasa, kita merasa kelaparan dan kehausan selama seharian. Sehingga kita timbul rasa empati, kasih sayang, dan kepekaan sosial serta solidaritas kepada saudara-saudara kita muslim yang menderita dengan berinfak kepada mereka dan membantu mereka.
Oleh karena itu, pada bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk berinfak atau bersedekah untuk saudara-saudara kita yang mengalami kesempitan dan kesusahan hidup. Mari kita memperbanyak infak di bulan Ramadhan ini khususnya untuk saudara-saudara kita di Gaza Palestina yang mengalami penderitaan yang luar biasa pada saat ini. Karena, infak yang terbaik adalah di bulan Ramadhan. Semoga Allah swt menerima ibadah puasa dan infak kita di bulan Ramadhan ini. Amin. []
Penulis: Ust. Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA
(Ketua Bidgar Dakwah PW Persis Aceh, Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh International Islamic University Malaysia (IIUM), Dosen Fiqh dan Ushul Fiqh UIN Ar-Raniry)
BACA JUGA: Persiapkan Diri, Agar Ibadah Ramadhan Kita Maksimal dan Sukses