Dalam surat Al-A'raf ayat 180, Allah SWT ber-firman: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut as-maa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (in-kar dan mulhid) dari kebenaran da-lam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balas-an terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Maka di ayat ini Allah SWT me-negaskan tentang seluruh nama, sifat, dan kesempurnaan yang hakiki itu hanyalah bagi Allah SWT.
Kemudian Allah memerintahkan hamba-hambaNya kalau berdoa itu dengan menyebut nama-nama Allah.
Maka di antra bentuk seorang hamba bertawassul kepada Allah adalah menjadikan sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan memanggil nama-nama-Nya yang mulia, seperti memanggil Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Aziz, Al-Jabbar, Al-Ghaf-far, dan seterusnya.
Hal ini menunjukan pengakuan kita sebagai hamba Allah atas kemuliaan, keagungan, dan kesempurnaan Allah Rabbul alamin yang tidak boleh disamakan dengan kesempurnaan makhluk.
Maka panggillah Allah dengan nama-nama yang mulia ini. Itulah sebabnya di dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw mendengar salah se-orang sahabatnya yang berdoa, bahkan mendengar Aisyah radiallahu anha berdoa dengan kalimat Alla-humma inni as'aluka bi anni asyhadu annaka anta ilah, la ilaha illa anta, anta al-ahadu shamad, al-ladzi lam yalid wa lam yulad. Ya Allah aku se-sungguhnya memohon kepada
Engkau dengan aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuaki Engkau. Dan Engkau-lah satu-satunya tuhan Yang Maha Esa. Engkaulah tempatku bersandar (ash-shamad), Engkaulah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagimu, dan tidak ada yang menyamai eng-kau dengan apapun.
Sehingga Rasulullah Saw ber-sabda: Sesungguhnya engkau telah berdoa dengan nama Allah Yang Maha Agung, yang tidak mungkin Allah akan menolak permohonan.
Nah itu sebabnya kenapa dalam surat Al-Araf ini Allah menekankan, berdoalah kamu dengan memanggil nama-nama Allah yang mulia itu.
BACA JUGA: Pesantren Persis Tarogong Berhasil Jalankan Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis