Masih dalam ayat tersebut, Allah me-ngecam orang-orang yang menging-kari sifaf-sifat Allah. la tidak mem-percayai sifat-sifat Allah yang mulia, baik tidak mempercayai dalam arti mengingkarinya (kufur). Dia menolak untuk mempercayai keberadaan
Allah dan sifat-sifat Allah yang mulia atau tidak mempercayai dengan me-nyelewengkan maksud dan kandungan daripada sifat-sifat Allah itu.
Ia mentakwilnya dengan takwil
yang tidak diperintahkan Allah dan takwil yang dibenarkan Allah dan Ra-sulNya. Karena ia tidak mempercayai bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah Saw.
Oleh sebab itu, maka ayat yang mulia ini melengkapi tentang prinsip-prinsip akidah kita dan prinsip akidah kita. Di antara prinsip ketau-hidan kepada Allah adalah meyakini tentang nama-nama Allah yang sempurna, yang tidak boleh disamakan dengan makhluk. Dan tidak boleh ada nama-nama makhluk yang disa-makan dengan sifat-sifat Allah SWT.
Kemudian dianjurkannya kita berdoa dan memanggil nama ser-ta sifat-sifat Allah yang agung serta kita dilarang mengingkari nama dan sifat Allah yang telah tertuang di da-lam Alquranul karim dan hadits nabi yang sahih, karena itu bagian dari prinsip keimanan kita kepada Allah. Yaitu menetapkan dan mengimani apa yang Allah sebutkan tentang si-fat-sifat dan nama-nama Allah. (*)
Sumber: Majalah Risalah NO 6 THN 62 - September 2024
BACA JUGA: Lepas 35 Jemaah Umroh PT. Karya Imtaq, Ketua Bidang Jamiyyah Kyai Salam Russyad Jadi Pembimbing