Pertanyaan:
"Apakah ada keterangan bahwa salat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki?" (Raisya)
Jawaban:
Kami belum menemukan satu pun keterangan yang sahih mengenai sebagai pembuka pintu rezeki. Yang kami dapati hikmah atau fadilah dari salat Dhuha berdasarkan hadis yang shahih adalah:
a. Salat Dhuha Sepadan dengan Sedekah
عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُوْ دَاوُدَ
Dari Abu Dzar, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma’ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha.” (H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud)
Dalam hadis lain diterangkan:
عَنْ أَبِي بُرَيْدَةَ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِئَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً قَالُوا فَمَنِ الَّذِي يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِي الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّيْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُوْ دَاوُدَ و ابن خزيمة و ابن حبان
Dari Abu Buraidah R.A berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Dalam diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh persendian, ia berkewajiban pada setiap hari untuk menshadaqahi setiap persendian dengan satu shadaqah. Mereka bertanya: siapa yang mampu melakukannya wahai Rasulullah? Rasulullah Saw bersabda: “engkau membersihkan dahak di masjid atau menyingkirkan sesuatu di jalan, jika engkau tidak mampu maka salatlah dua rakaat Dhuha, maka dua rakaat Dhuha itu mencukupimu." (H.R. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Huzaimah, dan Ibnu Hiban)
b. Dicukupi Kebutuhan Hidupnya
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزَنْ مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَوَّلَ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ. رَوَاهُ أَحْمَدُ
Dari Abu Darda’, bahwa Nabi Saw bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Wahai Ibnu Adam, janganlah engkau tinggalkan dari empat rakaat pada permulaan siang, niscaya Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada akhir siang.” (H.R. Ahmad)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَوْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ . رَوَاهُ التِرْمِذِيُّ
Dari Abu Darda’ atau Abu Dzar, dari Rasulullah Saw, dari Allah Azza wa Jalla bahwa Ia berfirman, “Wahai Ibnu Adam, salatlah untukku pada permulaan siang empat rakaat, niscaya Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada akhir siang.” (H.R. At-Trimidzi)
Yang dimaksud أَكْفِكَ pada kedua hadis di atas bukan sebagai pembuka pintu rezeki, tetapi yang dimaksud adalah kebutuhan dasar hidup atau merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.
[]
(Artikel ini sudah pernah diterbitkan dalam Majalah Risalah cetak edisi No. 10 Th. 57 RABI’UL-AKHIR 1441H/JANUARI 2020)
Foto: Ilustrasi Salat (Freepik/rawpixel.com)
BACA JUGA: Benarkah Nabi Muhammad Saw Tersesat? (Telaah Tafsir Surat Adh-Dhuha: 7)