Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 243-252

oleh Asep Sofyan Nurdin

31 Januari 2025 | 08:39

Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 243-252

سورة البقرة

SURAT AL-BAQARAH

(Sapi Betina)

Surah ke 2: 286 Ayat

Ayat 243-252



﴿ ۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ اُلُوْفٌ حَذَرَ الْمَوْتِۖ فَقَالَ لَهُمُ اللّٰهُ مُوْتُوْا ۗ ثُمَّ اَحْيَاهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ ٢٤٣ ﴾


243.Tidakkah engkau pikirkan mereka yang keluar dari kampung-kampung mereka, karena takut mati, padahal mereka beribu-ribu?284) lantaran itu, Allah berkata kepada mereka itu: “Matilah kamu”.285) kemudian, Ia hidupkan mereka.286) Sesungguhnya Allah itu mempunyai budi atas manusia,287) tetapi kebanyakan manusia tidak menerima kasih.


﴿ وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ٢٤٤ ﴾


244.Dan hendaklah kamu perangi (musuh-musuh itu) di jalan Allah; dam ketahuilah, bahwasanya Allah itu amat Mendengar, amat Mengetahui.


﴿ مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٤٥ ﴾


245.Siapakah dia orang yang mau meminjamkan kepada Allah, satu pinjaman yang baik,288) supaya Ia (gandakan) itu baginya dengan beberapa banyak ganda? Karena Allah itu menyempitkan (rizqi) dan meluaskan; dan kepadaNyalah akan dikembalikan kamu.


﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ ٢٤٦ ﴾


246.Tidakkah engkau pikirkan (hal) ketua-ketua dari Bani Israil sesudah wafat Musa, tatkala mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Lantikkanlah seorang raja untuk kami, supaya kami berperang di jalan Allah”. Ia jawab: “apakah tidak bisa jadi -kalau diwajibkan kamu berperang- bahwa kamu tidak akan berperang?” Mereka jawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami telah dihalau keluar dari kampung kami dan (dari) anak-anak kami?” tetapi tatkala diwajibkan atas mereka berperang, berpalinglah mereka, dan Allah amat mengetahui akan orang-orang yang menganiaya.


﴿ وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٤٧ ﴾


247.Dan Nabi mereka telah berkata kepada mereka: “Bahwasanya Allah telah bangkitkan Thalut sebagai raja bagi kamu”. Mereka berkata: “Adakah (patut) ia berkuasa atas kami, padahal kami lebih patut berkuasa daripadanya, sedang ia tidak mempunyai keluasan dari harta?” Ia jawab: “Sesungguhnya Allah telah pilih dia (sebagai raja) atas kamu, dan Ia telah tambah keluasannya di tentang ilmu dan badan: dan Allah itu memberi kerajaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki; dan Allah itu luas (PemberianNya), Mengetahui.


﴿ وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اٰيَةَ مُلْكِهٖٓ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ التَّابُوْتُ فِيْهِ سَكِيْنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوْسٰى وَاٰلُ هٰرُوْنَ تَحْمِلُهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ࣖ ٢٤٨ ﴾


248.Dan telah berkata nabi mereka kepada mereka: Bahwasanya tanda kerajaanya itu ialah, bahwa nanti akan datang kepada kamu Tabut itu, yang di dalamnya ada (perkara-perkara) yang memuaskan hati289) dari Tuhan kamu, dan (berisi) sisa dari apa yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan Keluarga Harun, yang dibawa oleh Malaikat.290)  Sesungguhnya di dalam (hal) yang demikian itu ada tanda (kebenaranya) bagi kamu,291) Jika memang kamu itu orang-orang beriman”.


﴿ فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ٢٤٩ ﴾


249.Maka tatkala Thalut keluar bersama tentaranya,292) ia berkata: “Sesungguhnya Allah akan memberi percobaan kepada kamu dengan satu sungai;293) maka barangsiapa minum (air) daripadanya, bukanlah ia dari (golongan)ku, kecuali orang yang menceduk satu cedukan dengan tanganya,294) Tetapi mereka minum daripadanya, kecuali sedikit dari mereka. Maka tatkala (Thalut) dan orang-orang beriman yang bersama dia telah menyebran (sungai) itu, (sebagian dari) mereka berkata: “Sesungguhnya kami (rasa) tak kuat sekarang berperang dengan Jalut dan tentaranya.”295) Orang-orang yang percaya akan menghadap (balasan) Allah itu berkata: “Ada beberapa banyak golongan yang sedikit pernah mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah, karena Allah itu beserta orang-orang yang sabar”.


﴿ وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ ٢٥٠ ﴾


250.Dan tatkala mereka lahir (di medan) buat (menghadap) Jalut dan tentaranya, berkatalah mereka: “Hai Tuhan kami! Tuangkanlah kesabaran atas kami, dan tetapkanlah kaki-kaki kami, dan tolonglah kami atas (mengalahkan) kaum yang kafir itu.”


﴿ فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ٢٥١ ﴾


251.oleh sebab itu, dapatlah mereka ini kalakah mereka itu dengan idzin (pertolongan) Allah, dan Daud296) (Pun) dapat membunuh Jalut; dan Allah beri kepadanya kerajaan dan kebijaksanaan, dan Ia ajar dia apa yang Ia kehendaki;297) dan sekiranya Allah tidak menjatuhkan manusia sebagiannya dengan sebagian,298) niscaya rusak bumi ini, tetapi Allah itu mempunyai kurnia atas sekalian alam.


﴿ تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۗ وَاِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ۔ ٢٥٢ ﴾


252.Yang demikian itu tanda-tanda (kekuasaan) Allah,299) Kami ceritakan dia kepadamu dengan benar, dan sesungguhnya engkau (adalah seorang) daripada mereka yang diutus.


_______________________________________


284) Maksudnya, tidaklah engkau pikirkan bagaimana penakutnya orang-orang yang keluar dari negeri-negeri mereka karena takut mati oleh dilanggar musuh, padahal bilangan mereka ada beribu-ribu?


285) Lantaran mereka begitu takut, maka Allah perintah mereka supaya mati, yakni Allah jadikan mereka satu kaum yang mati ruhnya, terlindas di bawah perintah musuh, karena orang-orang yang penakut itu patut menerima tindasan.


286) Maksudnya, bahwa sesudah mati ruh mereka ditindas oleh musuh, maka Allah hidupkan mereka, yakni Allah jadikan dari anak cucu mereka yang berani, satu kaum yang hidup, yang tidak dibawah perintah orang lain.


287) Maksudnya, bahwa menimbulkan satu kaum yang hidup dan merdeka dari antara satu kaum yang mati ruhnya dan terperintah itu, satu budi yang amat besar harganya dari Allah atas manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak berterimakasih kepada Allah tentang budiNya itu dengan mengerjakan perintah-perintahNYa.


288) Meminjamkan sesuatu kepada Allah itu, artinya mendermakan kemampuan kita di tentang urusan-urusan yang Allah perintah kita mengerjakannya.


289) Di ayat yang ke 247 itu Bani Israil tidak mau terima, bahkan seolah-olah tidak mau percaya bahwa Allah telah jadikan Thalu raja bagi mereka. Di ayat ini nabi mereka kuatkan perkataanya dengan berkata: “Tanda yang menunjukkan Thalut itu betul Allah jadikan raja, yaitu akan datang kepada kamu Tabut dengan membawa beberapa peninggalan Nabi Musa yang bisa memuaskan hati kamu”. Tabut itu ialah peti kepunyaan Bani Israil dar zaman dahulu kala. Di peti itu, Nabi Musa ada menaruh dua lauh wasiat dari Allah bagi Bani Israil.


290) Riwayat datangnya peti itu ada begini: “Orang-orang Palestina, sesudah merampas peti itu dari Bani Israil, dapat penyakit bawasir, dan sawah ladang mereka dirusakkan oleh tikus-tikus. Penyakit dan kerusakan ini mereka sangka lantaran kemurkaan Tuhan Bani Israil atas mereka. Lalu mereka isikan peti itu di satu kereta yang tarik oleh dua sapi, lalu mereka lepaskan menuju ke tempat Bani Israil. Kedatangan peti tadi dengan dibawa oleh dua sapi dengan tidak ada sais (kusir) itu dipandang sebagai dibawa oleh Malaikat.


291) Kedatangan peti tadi dengan keadaan yang luar biasa dan tidak disangka-sangka oleh Bani Israil itu, Tuhan jadikan satu tanda supaya mereka percaya, bahwa Thalut itu betul-betul jadikan raja bagi Bani Israil.


292) Dari sini, dipaham, Bani Israil yang mulanya tadi tak mau menerima Thalut sebagai raja, sekarang sudah mengakui dan jadi tentaranya.


293) Percobaan Allah itu adalah untuk Thalut supaya ia tahu siapa yang bleh dipercaya betul, dan siapa yang boleh dipercaya biasa, dan siapa yang tak boleh dipercaya dari antara tentaranya, karena seorang ketua -teristimewa yang mau menghadap satu peperangan- perlu dapat tahu hal yang tersebut itu, supaya tidak kecewa tentang menumpahkan kepercayaannya.


294) Dengan percobaan itu bisa terlihat tiga golongan;

a. Yang tidak minum sama sekali

b. Yang minum dengan cedukan tangan

c. Yang minum dengan sepuas-puasnya.


295) Yang merasa tidak kuat menghadap perang dengan Jalut itu ialah orang-orang yang lemah Imannya. Jalut itu ketua kaum Palestina. Orang-orang yang merasa bisa mengalahkan Jalut itu ialah golongan yang kuat imannya.


296) Daud yang tersebut ialah nabi Daud semasa muda dan belum jadi nabi.

297) Yaitu sesudah Ia jadikan dia Nabi.

298) Sekiranya Allah tidak jatuhkan satu kaum yang jahat dengan mengirim satu kaum yang baik, niscaya rusak keadaan alam.

299) Yakni, kemenangan yang didapat oleh kaum Muslimin yang diketuai oleh Thalut dan Daud.


BACA JUGA:

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 238-242