Bandung — persis.or.id - Perusahaan yang bergerak dalam bimbingan ibadah haji dan umroh milik Jamiyyah Persatuan Islam, PT. Karya Imtaq, sudah mengalami perjalanan panjang hingga sampai establish dan terus mendapat animo yang baik dari masyarakat Indonesia.
Seiring dengan banyaknya calon jamaah haji yang memerlukan bimbingan manasik haji sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW, maka sejak tahun 1979 Pimpinan Pusat Persatuan Islam mulai menyelenggarakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Persatuan Islam untuk membimbing dan membina calon jamaah haji sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW.
Direktur Pelaksana PT. Karya Imtaq, H. Andi Sugandi, menyampaikan bahwasanya pada masa kepemimpinan KH. Latief Muchtar (Allahu Yarham), beliau diminta untuk turut membina sebuah KBIH jamiyyah Persatuan Islam. Hingga akhirnya ada transformasi Karya Imtaq.
"Waktu itu tahun 1997, Ust. Latief meminta, agar Persis bisa mengakomodir kebutuhan jamaah yang memiliki biaya tapi tak memiliki waktu, atau jamaah haji khusus. Saya memberikan modalnya, berharap terus berputar dananya. Dari awal saya sudah mewakafkan", tutur H. Andi, Rabu (23/01/2019).
Qaddarullah, Selasa tanggal 26 Agustus 1997, KH. Abdul Latief Mukhtar, MA., sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam, menghadap notaris Masri Husen, SH., di Jl. Otto Iskandardinata No. 472 Bandung untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Karya Imtaq ONH Plus dan Umroh yang bergerak di Bidang Transportasi dan Biro Perjalanan Umum, dan tertuang dalam Akta Notaris No. 57 tertanggal 26 Agustus 1997
Pada awal perjalanannya, Karya Imtaq sempat berangkat dengan belasan jamaah untuk umroh. Sehingga sering nombok (dibackup) terus. Namun tata kelola terus dievaluasi dan ditingkatkan standar kualitas pelayanannya.
"Awal-awal, jamaah yang berangkat umroh sekitaran 15 orang. Kurang dari 20, Nombokin terus. Selalu ada kerugian. Tahun 2000, Ust. Shidiq (Allahu Yarham) bilang agar saya terlibat aktif, saya siap, asal didukung hayu aja", terang H. Andi
Tahun 2000 Karya Imtaq semakin melejit. Perjalanan umroh dan haji selalu ramai. Kepercayaan anggota jamiyyah Persatuan Islam maupun non-anggota kepada Karya Imtaq didasari kualitas pelayanan Karya Imtaq.
H. Andi juga menjelaskan titik bangkit dan kemajuan Karya Imtaq setelah ada tata kelola yang profesional dan standar kualitas yang tinggi.
"Kunci majunya Karya Imtaq karena senantiasa meningkatkan kualitas. Pelayanan, kenyamanan, dan keamanan selalu jadi prioritas. Kita ingin jangka panjang. Orang dari mulut ke mulut menceritakan kualitas Karya Imtaq", tambahnya.
Direktur Pelaksana Karya Imtaq itu mengajak seluruh elemen Persatuan Islam khususnya dan umumnya kaum Muslimin Indonesia agar menggandeng Karya Imtaq untuk urusan Haji dan Umroh.
"Dakwah lebih luas bagi jamiyyah Persatuan Islam untuk menggarap medan dakwah dari kelompok masyarakat menengah ke atas. Mereka bisa menunaikan ibadah haji dan umroh sesuai contoh Rasulullah SAW".
"Sebagai sebuah Perseroan Terbatas, diharapkan PT. Karya Imtaq dapat memberikan kontribusi dana dakwah dan dana jamiyyah bagi Persis dari penyelenggaraan ibadah umroh dan haji khusus", jelas H. Andi.
Saat ditanya, apakah Karya Imtaq tak takut tersaingi oleh KBIH yang menawarkan harga lebih murah, H. Andi menjawab bahwa hal tersebut sudah dimusyawarahkan dengan pimpinan jamiyyah Persatuan Islam.
"Terkait paket paket yang murah, saya diskusi dengan para pimpinan, harga dibawah 23jt bisa saja, hanya saja grade pelayanannya turun. Sedangkan biasanya Karya Imtaq memberikan grade terbaik", ungkapnya. (HL/TG)